Mengenal Sosok Jill Biden dan Perannya di Balik Kemenangan Joe Biden

KOMPAS.com - Joe Biden dipastikan melenggang ke Gedung Putih menjadi Presiden AS ke-46 menggantikan Donald Trump dengan 290 suara elektoral.

Dia telah melewati angka "keramat", yaitu 270 suara elektoral sehingga mengalahkan lawannya Donald Trump.

Dikutip Kompas.com, Minggu (8/11/2020), kemenangan capresdari Partai Demokrat itu diberitakan oleh media-media ternama AS seperti CNN, NBC News, dan CBS News.

Di tengah euforia kemenangan Joe Biden-Kamala Harris, muncul juga nama Jill Biden. Siapa dia? 

Jill lahir pada bulan Juni 1951 di negara bagian New Jersey, AS. Jill merupakan anak tertua dari lima bersaudara. Dia besar di Willow Grove di pinggiran Philadelphia.

Dikutip BBC, Sabtu (7/11/2020), pasangan Joe dan Jill menikah di New York pada 1977. Putri mereka bernama Ashley, lahir pada 1981. Nyonya Biden menceritakan Joe melamarnya hingga 5 kali sebelum dia menerimanya.

"Dia sembilan tahun lebih tua dariku! Tapi kami pergi menonton A Man and a Woman di bioskop di Philadelphia, dan kami benar-benar cocok," katanya kepada Vogue tentang kencan pertama mereka.

Dikutip Channel News Asia, Minggu (8/11/2020), Jill sedang dalam proses menceraikan suami pertamanya ketika dia bertemu Biden.

Sementara itu Biden tengah mengalami masa-masa buruk karena kecelakaan yang menewaskan istrinya mengharuskan dia membesarkan kedua putranya yang masih kecil sendirian.

Saat itu dia tengah menjabat sebagai senator AS dan pulang-pergi setiap hari dari Delaware ke Washington.

Bekerja sebagai guru

Masih dari BBC, Jill telah menghabiskan puluhan tahun bekerja sebagai guru. Selain gelar sarjana, dia memiliki dua gelar master dan gelar doktor pendidikan dari University of Delaware pada 2007.

Sebelum pindah ke Washington DC, dia mengajar di community college, sebuah sekolah menengah umum dan di rumah sakit jiwa untuk remaja.

Dia mengajar bahasa Inggris dari 1991 hingga 1993 di Delaware's Brandywine High School.

Ketika suaminya menjabat sebagai wakil presiden, nyonya Biden adalah profesor bahasa Inggris di Northern Virginia Community College.

"Mengajar bukanlah apa yang saya lakukan. Ini tentang siapa saya," katanya lewat twit pada Agustus 2020.

Dia juga meluncurkan Joining Forces dengan Ibu Negara Michelle Obama, termasuk membantu veteran militer dan keluarganya mengakses program pendidikan dan sumber daya pekerjaan.

Dia telah menjadi pendukung utama suaminya selama kampanye tahun 2020, muncul bersamanya dan mengadakan acara dan penggalangan dana.

Selama masa kampanye capres, Jill tak lelah berkampanye melintasi negara bagian pemungutan suara awal Iowa dan New Hampshire. Selain itu juga ke "medan pertempuran" seperti Florida dan Michigan.

Dia mempresentasikan suaminya sebagai kandidat yang paling menarik tidak hanya untuk Demokrat moderat, tetapi juga untuk orang yang independen dan pendukung Republik yang kecewa dengan Trump.

Pada bulan Maret 2020, dia menemukan dirinya dalam peran pelindung di sebuah acara di Los Angeles, ketika dia secara dramatis menangkis dua pengunjuk rasa yang menerjang suaminya di atas panggung.

"Kami baik-baik saja," katanya meyakinkan.

Jill yang sangat melindungi keluarganya sepanjang karir suaminya, telah menguatkan dirinya terhadap serangan Trump dan pendukungnya. 

"Jika Jill Biden terus mengajar, dia akan selamanya mengubah ekspektasi dan batasan posisi," kata Kate Andersen Brower, penulis buku "First Women: The Grace & Power of America's Modern First Ladies", kepada AFP.

Menurut Kate itu bisa menjadi tantangan bagi Jill Biden ketika dia harus menyeimbangkan pekerjaannya dan pekerjaan ibu negara.

Dikutip Telegraph, Minggu (8/11/2020), Jill Biden menghabiskan 8 tahun melayani Joe Biden saat menjadi wakil dari presiden Barack Obama.

Akan tetapi pidatonya di Konvensi Partai Demokrat pada bulan Agustus 2020 adalah perkenalan formal pertamanya ke publik.

Dia mengaku dirinya introvert dan selalu enggan memasuki sorotan politik, meski dia sering digambarkan sebagai bek terbesar Joe Biden serta salah satu aset terbaiknya.

Jill juga dikatakan sebagai salah satu penasihat politik paling tepercaya dan memainkan peran penting dalam membantu Biden mempersempit daftar calon pasangannya.