Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memiliki Tinggi 2,21 Meter di Usia 14 Tahun, Remaja Ini Ingin Diakui Guiness World Records

KOMPAS.com - Seorang pelajar laki-laki berusia 14 tahun di China, Ren Keyu, disebutkan memiliki tinggi 2,21 meter.

Ia pun ingin mengetahui apakah dirinya adalah remaja paling tinggi di dunia.

Ren mengungkapkan keinginannya untuk diakui oleh Guiness World Records.

Sebelumnya, melansir The Straits Times, 27 Juni 2018, Ren pernah menyatakan keinginan yang sama. Saat itu, tingginya mencapai 2,06 meter. 

Adapun pemegang rekor Guiness sebagai remaja laki-laki tertinggi adalah Kevin Bradford dari Amerika Serikat.

Laki-laki kelahiran 1998 tersebut tercatat dengan tinggi 2,159 meter pada 30 April 2015.

Ren ingin mencoba mengusulkan Guiness World Records, tetapi keluarganya tidak tahu bagaimana caranya. 

Saat ini, Ren masih berstatus sebagai pelajar sekolah menengah pertama. Ia tinggal di sebuah permukiman tua di pusat kota Leshan, provinsi Sichuan, China.

Meski baru berusia belasan tahun, ia memiliki tinggi yang hampir sama dengan mantan bintang NBA China, Yao Ming (2,26 meter).

Postur tubuh Ren sendiri telah terlihat dari kecil.

Menurut ibu Ren, Wu Mei, saat anaknya masuk ke taman kanak-kanak, tingginya telah mencapai 1,3 meter.


Pernah mengalami perundungan

Meski memiliki keistimewaan dengan tinggi yang dimiliki, kepopuleran Ren justru membuatnya mengalami perundungan (bullying).

Ia terus diejek saat berada di taman kanak-kanak, sehingga tidak sabar untuk segera lulus dan melanjutkan ke sekolah.

Sayangnya, Ren terus tumbuh. Teman-temannya pun mengolok-olok Ren karena tingginya yang jauh di atas rata-rata.

"Aku berharap untuk dapat tumbuh lebih tinggi dan tidak tumbuh lebih tinggi sekaligus," ungkap Ren.

Ia ingin tumbuh lebih tinggi lagi agar dapat memecahkan World Guiness Records. Namun, ia tidak suka dengan bulllying yang dialaminya dalam keseharian karena tinggi yang dimiliki.

Masalah kesehatan

Melansir Mothership, 22 Oktober 2020, tinggi badan yang dimiliki oleh Ren tidak terlepas dari masalah kesehatan pada dirinya.

Meski memiliki tinggi yang terlihat mendukung, Ren tidak dapat berkarier di bidang olahraga karena penyakit flat feet atau kaki datar yang dideritanya.

Kaki datar atau kaki rata adalah sebuah kondisi di mana lengkungan yang seharusnya ada di telapak kaki menjadi rata. 


Saat berat badannya mencapai 126 kg, ia telah menjalankan empat kali operasi pada kakinya dan tidak dapat berjalan dalam waktu yang cukup lama.

Pertumbuhan tingginya yang tidak seperti anak-anak lain juga diduga sebagai gigantisme oleh dokter.

Namun, menurut neneknya, beberapa pemeriksaan fisik menunjukan bahwa tingkat hormon pertumbuhan dan kelenjar pituitary Ren normal.

Ia pun menduga bahwa tinggi yang dimiliki oleh Ren adalah keturunan.

Pasalnya, keluarga Ren memiliki postur badan yang tinggi.

Tinggi ayahnya lebih dari 1,9 meter dan ibunya 1,8 meter.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/25/193000465/memiliki-tinggi-221-meter-di-usia-14-tahun-remaja-ini-ingin-diakui-guiness

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke