Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Catatan Gempa Selama Agustus, Daerah Paling Aktif, dan Penyebabnya...

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis catatan aktivitas kegempaan yang terjadi pada bulan Agustus 2020.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, selama Agustus 2020 telah terjadi lebih dari 800 gempa tektonik dengan berbagai kekuatan.

Adapun hal tersebut, lanjut dia, melebihi jumlah yang terjadi pada bulan sebelumnya, yakni Juli 2020.

"Selama bulan Agustus 2020 terjadi gempa tektonik sebanyak 804 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman," ucap Daryono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/9/2020).

"Jumlah gempa pada Agustus 2020 ini meningkat dari bulan sebelumnya Juli 2020 sebanyak 541 kali," sambung Daryono.

Dia mengungkapkan, selama Agustus 2020 terjadi gempa signifikan dengan kekuatan magnitudo lebih dari 5,0 sebanyak 27 kali.

Jumlah gempa signifikan ini, kata Daryono, jumlahnya meningkat dari bulan sebelumnya Juli 2020 sebanyak 12 kali.

Tak hanya gempa besar, setidaknya lebih dari 700 gempa kecil juga berulangkali mengguncang berbagai wilayah di Indonesia.

"Selama bulan Agustus 2020 terjadi gempa kecil dengan kekuatan magnitudo kurang dari 5,0 sebanyak 777 kali," terang Daryono.

Ia menambahkan, jumlah gempa kecil ini meningkat dari bulan sebelumnya Juli 2020 yang hanya sebanyak 529 kali.

Lebih lanjut, selama Agustus 2020 terjadi gempa dirasakan yang guncangannya oleh masyarakat sebanyak 49 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman.

Jumlah itu, mengalami penurunan dari bulan sebelumnya Juli 2020 sebanyak 64 kali.

Daryono juga memaparkan bahwa selama Agustus 2020, terjadi gempa merusak sebanyak satu kali.

"Yaitu rusaknya bangunan rumah di Desa Sungai Gerong, Kabupaten Lebong akibat guncangan Gempa Kembar (doublet earthquake) Bengkulu 19 Agustus 2020 dengan kekuatan M 6,6 dan M 6,7," katanya.

Adapun aktivitas gempa ini, imbuh Daryono, tercatat hingga 22 Agustus 2020 diikuti sebanyak 16 kali gempa susulan (aftershocks).

Menurutnya,terdapat beberapa klaster zona aktif gempa selama Agustus 2020 dan kemungkinan sebagian masih berlanjut hingga September 2020.

Klaster zona aktif gempa ini teridentifikasi di beberapa tempat, yaitu:

BMKG menganalisis, wilayah paling aktif gempa pada Agustus 2020 adalah Sumba Barat Daya.

Setidaknya sejak terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,5 pada 5 Agustus 2020, dikuti pula renteten aktivitas gempa susulan sebanyak 527 kali.

Bahkan, akibat gempa tersebut terjadi sebanyak 7 kali getaran akibat guncangannya dirasakan oleh masyarakat sekitar.

"Patut disyukuri bahwa gempa yang berpusat di laut ini tidak menimbulkan terjadinya kerusakan dan korban jiwa," kata Daryono.

Kendati demikian, sumber gempa ini belum terpetakan dalam peta geologi dan tektonik dasar laut.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/01/190500165/catatan-gempa-selama-agustus-daerah-paling-aktif-dan-penyebabnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke