Dilansir NU.nl, Rabu (19/8/2020), antibodi ini bahkan masih ditemukan setelah ASI dipanaskan.
Peneliti mengungkapkan, hal tersebut penting, karena ASI hanya dapat digunakan setelah dipasteurisasi.
Meski begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah ASI dapat digunakan untuk melindungi kelompok-kelompok rentan dari infeksi virus corona.
"Kami pikir setelah meminum susu antibodi akan menempel pada permukaan selaput lendir. Di sana, antibodi menyerang partikel virus sebelum memasuki tubuh," kata Kepala Rumah Sakit Anak Emma, Hans van Goudoever.
Diberitakan dutchnews.nl, Rabu (19/8/2020), saat ini pihak rumah sakit tengah melakukan penggalangan ASI.
Para peneliti membutuhkan sekitar 1.000 donor ASI, termasuk para wanita yang tidak terinfeksi Covid-19 atau terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala.
"Wanita yang mungkin terkena virus corona tanpa menyadarinya mungkin juga telah membuat antibodi yang dapat ditemukan dalam susu," ujar Van Goudoever.
"Jadi, kami mencari ibu yang mungkin telah terinfeksi juga. Kalau pun ternyata tidak, susunya bisa disimpan untuk penelitian lebih lanjut apabila diizinkan," lanjutnya.
Studi yang dilakukan bekerja sama dengan Bank ASI Belanda, Departemen Virologi Eksperimental, Penelitian & Pengembangan Wageningen, Universitas Utrecht, Sanquin, dan Viroclinics.
Sebagai tambahan informasi, melansir Worldometers, Selasa (25/8/2020) pukul 13.15 WIB, virus corona SARS-CoV-2 telah menginfeksi 23.812.869 orang di seluruh dunia.
Virus ini telah menewaskan 817.033 jiwa. Dari jumlah orang yang terpapar virus, sebanyak 16.363.910 di antaranya telah dinyatakan terbebas dari infeksi virus corona.
Sementara itu, Belanda melaporkan 67.128 kasus positif, dengan 6.202 kasus kematian.
Adapun jumlah populasi di Negara Kincir Angin ini sebanyak 17.140.615 jiwa.
https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/25/150300865/studi--antibodi-virus-corona-ditemukan-pada-asi