Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tips Jaga Komunikasi Hubungan Jarak Jauh di Masa Pandemi Corona

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 dengan berbagai protokol kesehatan masyarakat yang harus ditaati membawa begitu banyak dampak bagi kehidupan masyarakat.

Sebagian besar harus menjalankan semua aktivitas dari dalam rumah, menaati penjarakan fisik dengan orang lain, dilarang bepergian ke luar kota, dilarang mendatangi atau berada di antara kerumunan, termasuk memisahkan pasangan yang tinggal terpisah.

Mereka yang biasanya sering menghabiskan waktu bersama, atau setidaknya bertemu beberapa kali dalam rentang watu tertentu, kini harus menggantinya dengan pertemuan di dunia maya.

Long distance relationship

Pasangan yang berhubungan jarak jauh atau long distance relationship biasanya menetapkan waktu kapan bisa bertemu dengan menyesuaikan jadwal kesibukan masing-masing hingga bisa bersama di satu tempat dan waktu yang sama.

Namun, berbeda halnya dengan LDR dalam kondisi normal, pada masa Covid-19 bisa jadi akan lebih berat dijalani. Sebab intensitas pertemuan bisa sulit ditentukan. 

Bagi pasangan yang masih bertahan dan berupaya untuk selalu menjaga hubungan dengan baik, dapat menyimak tips-tips berikut agar komunikasi yang hangat tetap terjalin.

Dilansir dari Bussiness Insider,(22 April 2020) berikut ini 7 tips komunikasi efektif yang bisa para pasangan terapkan:

1. Tetap berkirim pesan, tapi jangan berlebihan

Menjaga komunikasi jarak jauh yang paling mudah dilakukan kapan pun dan dimana pun adalah dengan saling berkirim pesan, baik melalui chat di media sosial maupun WhatsApp.

Namun  ingat, jangan berlebihan dalam berkirim pesan. Mengapa? Jika semua hal Anda bicarakan melalui media chatting tersebut, maka Anda bisa jadi kehilangan bahan pembicaraan ketika Anda dan pasangan memiliki waktu untuk mengobrol langsung via telepon.

Bercakap-cakap melalui pesan teks juga rawan terjadi salah paham, karena kalimat yang Anda maksudkan ternyata dibaca dengan nada berbeda oleh pasangan.

Maka dari itu, berkirim pesan lah secukupnya, jangan bicarakan sesuatu yang terlalu serius lewat pesan teks.

2. Manfaatkan panggilan video

Teknologi benar-benar memanjakan generasi yang bisa menikmatinya saat ini. Jika dulu orang bisa berhubungan lewat telepon hanya bisa mendengarkan suara, kali ini orang-orang bisa berbicara dengan orang yang ada jauh di sana dengan secara langsung melihat wajahnya.

Komunikasi ini bisa dilakukan melalui banyak pilihan platform, mulai dari WhatsApp, Facebook, Line, Google Duo, Zoom, Skype, dan sebagainya.

Meski sama-sama tidak bisa berjumpa secara fisik, setidaknya pertemuan yang difasilitasi teknologi ini cukup untuk sedikit mengurangi rindu.

Dari pada tidak bertemu sama sekali, iya kan?

3. Luangkan waktu

Anda dan pasangan pastilah memiliki kesibukan masing-masing selama masa isolasi ini, mungkin pekerjaan kantor, pekerjaan rumah, atau kegiatan yang lainnya.

Jadi pastikan ketika sudah sepakat untuk berbicara lewat telepon atau panggilan video, Anda berdua sudah lepas dari segala kegiatan yang lain.

Untuk apa? Agar Anda hadir dalam percakapan itu, agar waktu mengobrol yang tidak selalu ada itu bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin.

Dan yang paling penting adalah, pasangan Anda merasa dihargai dan masih memiliki Anda meskipun jarak memisahkan.

4. Kenali lebih dalam

Pernahkan Anda menjalin hubungan dengan seseorang, kemudian dalam percakapan teks maupun telepon yang ditanyakan tidak pernah berubah: "sedang apa?", "makan apa?", dan sebagainya. Pernah kah?

Apa yang lama-kelamaan Anda rasakan selain bosan?

Berhentilah menanyakan pertanyaan yang monoton dan cenderung tidak penting itu.

Jika kondisinya memungkinkan, cobalah berbicara lebih dalam, gali lagi apa yang sebenarnya selama ini ingin kalian diskusikan tetapi belum sempat terjadi.

Misalkan bertanya masa depan seperti apa yang diinginkan, pendidikan ideal apa yang bisa diberikan kepada anak, atau sesederhana menanyakan hal kecil apa yang paling membuatnya bahagia?

Biarkan ia bercerita, dan Anda mengetahui lebih dalam tentangnya.

5. Rayakan kebaikan sekecil apapun

Dalam menjalin hubungan, pasti ada dua orang yang terlibat. Dalam relasi itu, pastilah banyak hal yang dilakukan, dikorbankan oleh satu sama lain demi bisa membahagiakan pasangannya.

Dalam kondisi terpisah jarak seperti ini, belajar lah menghargai setiap kebaikan, sekecil apapun yang pasangan berikan.

Juga, tunjukkan bahwa Anda tetap memberi pasangan perhatian meskipun terjarak tempat yang sedemikian jauhnya.

Temukan cara-cara baru yang paling sesuai dengan kepribadian kalian berdua, dan nikmatilah setiap kebaikan yang dibagikan.

6. Ingatlah seberapa jauh kalian sudah berjalan

Tips yang ke6 ini penting untuk diterapkan bila salah satu dari Anda sudah terlihat jenuh dan menyerah dengan keadaan yang terjadi.

Sebelum memutuskan sesuatu yang besar namun fatal, seperti berpisah atau menjeda hubungan, pastikan Anda sudah memikirkannya baik-baik.

Hubungan Anda dan pasangan mungkin berjalan jauh lebih awal sebelum pandemi ini terjadi.

Ingatlah apa yang menjadi dasar kalian selama ini tetap bersama, berapa banyak kebaikan dan pelajaran hidup yang sudah didapat selama bersama-sama?

Pandemi pasti berlalu, jadi bertahanlah.

7. Jangan remehkan kebersamaan

Terakhir adalah hargai waktu dengan sebaik mungki. Apapun yang sudah terjadi sebelumnya, dan Anda rasa kurang bisa memanfaatkan kebersamaan dengan baik, tanamkanlah tekad untuk tidak mengulanginya nanti, jika semua sudah membak.

Misalnya hobi Anda bermain ponsel saat makan malam berdua.

Adanya jarak dan rasa ingin bersama kembali yang tercipta selama masa isolasi ini, pasti sedikit banyak akan mengajarkan Anda untuk bisa lebih mengharai kebersamaan di waktu mendatang.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/12/204526265/7-tips-jaga-komunikasi-hubungan-jarak-jauh-di-masa-pandemi-corona

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke