Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Twitter Akan Beri Label Unggahan Hoaks Terkait Covid-19

KOMPAS.com - Menanggapi banyaknya peredaran informasi keliru di tengah pandemi Covid-19, Twitter mengumumkan akan memberikan label khusus pada twit-twit yang dinilai mengandung kesalahan informasi.

Kesalahan informasi terkait virus corona sangat membahayakan di saat masyarakat dunia mencari-cari informasi untuk dijadikan rujukan untuk masalah yang tidak main-main, yaitu kesehatan.

Untuk itulah Twitter Inc menerapkan kebijakan ini, sebagaimana juga telah diterapkan di platfortm Facebook dan YouTube.

Diberi link informasi yang benar

Nantinya twit yang dinilai bertolak belakang dengan informasi dari pakar kesehatan tidak akan dihapus, namun akan diberi keterangan lanjutan berupa link yang memuat informasi benar untuk membantah informasi yang dianggap keliru itu.

Misalnya informasi yang memperdebatkan tentang asal mula atau sifat genetik virus.

"Kami akan terus memperkenalkan label baru untuk memberikan konteks seputar berbagai jenis klaim dan rumor yang tidak terverifikasi sesuai kebutuhan," kata Kepala Integritas Twitter, Yoel Roth dikutip dari Reuters (12/5/2020). 

Namun, apabila informasi yang diunggah berpotensi mendatangkan bahaya, seperti mengajak orang untuk mengabaikan pembatasan fisik, maka Twitter tidak segan akan menghapusnya.

Link atau informasi tambahan yang berasal dari Twitter atau sumber terpercaya eksternal, dirasa penting untuk membantu pembaca informasi yang mungkin kebingungan dan merasa tidak yakin dengan informasi yang dibacanya.

"Salah satu perbedaan dalam pendekatan yang kami gunakan di sini adalah bahwa kami tidak menunggu pihak ketiga untuk melakukan cek fakta," kata Direktur Kebijakan Publik Twitter, Nick Pickles.

Berbeda dengan Facebook

Platform lain yang menyertakan pihak ketiga misalnya adalah Facebook. Raksasa media sosial ini menggandeng sejumlah media dari berbagai negara untuk melakukan cek fakta atau klarifikasi soal informasi salah yang beredar.

Twitter tidak menggunakan cara itu.

Informasi rujukan yang disertakan, diharapkan akan membantu pembaca yang kebingungan dan bisa saja tertipu, sehingga bisa membedakan mana informasi yang salah dan mana yang benar.

Kebijakan ini disampaikan Senin (11/5/2020) dan tidak menutup kemungkinan kebijakan yang sama juga akan diterapkan pada topik lain di luar Covid-19.

Pelabelan ini akan dibelakukan kepada semua akun, tidak peduli apakah akun tersebut milik seorang tokoh publik, pribadi, atau akun lainnya.

Pelabelan juga akan diberikan pada twit-twit yang telah muncul sebelum pengumuman ini diluncurkan.

Namun, Twitter hanya akan bertindak sebatas itu. Artinya informasi yang terbukti bohong atau salah tidak akan dikenai tindakan lebih lanjut.

Berdasarkan analisis yang dilakukan perusahaan, informasi keliru atau bohong soal Covid-19 biasanya menyangkut informasi tentang cara penyembuhan atau menyangkutkan pandemi dengan teori konspirasi tertentu.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/12/193000265/twitter-akan-beri-label-unggahan-hoaks-terkait-covid-19

Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23, Kick Off Pukul 22.30 WIB

Jadwal Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23, Kick Off Pukul 22.30 WIB

Tren
Tarif Khusus Tiket Kereta Go Show Naik Per 1 Mei 2024

Tarif Khusus Tiket Kereta Go Show Naik Per 1 Mei 2024

Tren
Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu 'Fuel Card' Mulai 1 Agustus

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu "Fuel Card" Mulai 1 Agustus

Tren
9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan 'Flower Moon'

9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan "Flower Moon"

Tren
Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Tren
Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Tren
Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke