Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Airy, Airbnb, Traveloka Terhantam Corona, Mampukah Bisnis Rekreasi Pulih Usai Pandemi?

KOMPAS.com - Pandemi corona masih menjadi sebuah persoalan yang berdampak bagi berbagai lini di Indonesia, terutama sektor bisnis.

Sejumlah bisnis diketahui telah melakukan berbagai tindakan, mulai dari penutupan layanan sementara, PHK, hingga penutupan operasional secara permanen.

Terbaru, perusahaan start-up Airy mengumumkan penutupan bisnisnya secara permanen karena terdampak oleh pandemi virus corona, terutama di sektor pariwisata.

Namun, apakah tindakan yang dilakukan para pelaku usaha ini benar? 

Penutupan sementara

Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, tekanan bagi perusahaan start-up di tengah pandemi memang cukup besar.

"Apalagi perusahaan juga mungkin agak kesulitan untuk mencari pembiayaan baru," tutur Bhima saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/5/2020).

Menurut Bhima, langkah untuk menonaktifkan bisnis secara sementara yang dilakukan oleh sejumlah pelaku usaha atau perusahaan sudah tepat.

"Bukan ditutup secara permanen," kata Bhima. Ia mengungkapkan bahwa saat pandemi berakhir, dipastikan leisure economy atau ekonomi rekreasi akan menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan.

"Jadi, mulai dari sektor pariwisata kemudian juga perhotelan, ini akan diminati banyak orang," jelas dia. 

Kondisi tersebut didukung oleh demografi Indonesia dengan proporsi usia "milenial" yang cukup banyak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada sekitar 90 juta orang milenial yang ada di Indonesia.

"Milenial ini kan punya ketertarikan yang lebih besar untuk jalan-jalan atau travelling. Jadi, sebaiknya, jangan ditutup secara permanen," ujar Bhima. 

Oleh karena itu, ia menyayangkan keputusan yang diambil oleh pihak Airy untuk menutup bisnisnya secara permanen.

"Ini harusnya temporary bukan kemudian secara permanen, karena bisnis modelnya Airy ini bagus dan memang sangat membantu banyak hotel low budget untuk bisa berkembang di Indonesia," tutur Bhima. 

Strategi bertahan

Adapun strategi yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha atau bisnis, menurut Bhima, contohnya adalah dengan downsizing atau efisiensi di berbagai lini.

"Perusahaan bisa melakukan misalnya downsizing atau efisiensi di berbagai lini. Ada juga yang kemudian melakukan penghematan-penghematan, untuk menahan ekspansi dulu," jelas Bhima. 

Menurut Bhima, ketika terjadi pemulihan ekonomi, para pelaku usaha ini akan lebih siap untuk melakukan strategi bisnis yang lebih ekspansif. 

Namun demikian, pandemi yang belum jelas waktunya juga turut mempengaruhi kemampuan suatu bisnis untuk dapat bertahan dengan mengaplikasikan strategi tersebut.

Adapun kemampuan atau lama waktu suatu perusahaan dapat bertahan di tengah kondisi ini bergantung pada cashflow dan sumber pembiayaan masing-masing perusahaan.

"Jika agresif cari perusahaan modal ventura untuk terus menyuntik modal ya bisa tahan lebih lama. Tapi kalau cash flow ketat dan biaya operasional tinggi bisa dipastikan banyak yang menyusul Airy," jelas Bhima. 

"Kita akan melihat gelombang krisis startup pada semester 2 ini," tambah Bhima. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/08/200300665/airy-airbnb-traveloka-terhantam-corona-mampukah-bisnis-rekreasi-pulih-usai

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke