Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Meningkat di Asia Tenggara, WHO Serukan Tindakan Mendesak Lawan Covid-19

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan kepada negara-negara anggota di wilayah Asia Tenggara untuk segera meningkatkan tindakan agresif guna memerangi Covid-19.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kompas.com, WHO mencatat sudah lebih dari 480 kasus dikonfirmasi dan delapan orang dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona berjenis SARS-CoV-2 ini, dari delapan negara WHO di wilayah Asia Tenggara.

Adapun delapan negara dari 11 negara WHO wilayah Asia Tenggara tersebut telah mengonfirmasi kasus Covid-19 yakni Indonesia (172 kasus), Thailand (177 kasus), India (142 kasus), Sri Lanka (19 kasus), Maladewa (13 kasus), Bangladesh (5 kasus), Nepal dan Bhutan.

Angka-angka ini mengalami peningkatan yang signifikan per harinya.

"Situasinya berkembang pesat. Kita perlu segera meningkatkan semua upaya untuk mencegah virus menginfeksi lebih banyak orang," ujar Direktur Regional WHO wilayah Asia Tenggara, Dr. Poonam Khetrapal, Selasa (17/3/2020).

Ia mengungkapkan, lebih banyak kelompok penularan virus sedang dikonfirmasi.

"Meskipun ini merupakan indikasi pengawasan yang waspada dan efektif, hal ini juga menyoroti kebutuhan akan upaya yang lebih agresif dan seluruh masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 ke depannya," ujar Khetrapal.

Tak hanya itu, ia menegaskan bahwa WHO meminta negara-negara yang bersangkutan ini harus berbuat lebih banyak dan segera.

Menilik tingginya angka jumlah kasus, beberapa negara jelas menuju transmisi (penularan) Covid-19 yang seharusnya memang dicegah.

Yang terpenting, menurutnya, adalah upaya berkelanjutan untuk mendeteksi, menguji, merawat, mengisolasi, dan melacak kontak.

Menjaga kebersihan

Sementara itu, tindakan kesehatan yang sederhana harus dilakukan masyarakat dinilai sangat penting, seperti mempraktikkan kebersihan tangan, menutupi batuk dan bersin, dan berlatih menjaga jarak sosial.

Khatrapal menekankan, dengan melakukan tindakan kesehatan tersebut saja sudah berpotensi mengurangi transmisi secara substansial.

Tetapi, jika penularan komunitas terjadi, negara-negara akan perlu menyesuaikan respons mereka untuk memperlambat penularan serta mengakhiri wabah.

Mekanisme darurat perlu ditingkatkan lebih lanjut.

Jaringan fasilitas kesehatan dan rumah sakit untuk triase lonjakan perlu dikatifkan untuk menghindari kepadatan pasien.

Selain itu, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 juga dapat dilakukan dengan mengisolasi diri dari gejala penyakit ringan.

Sistem kesehatan

Hal ini juga menjadi upaya penting untuk mengurangi beban pada sistem kesehatan dan mengurangi penularan virus.

Kemudian, pengujian semua kasus perlu ditelurusi riwayat kesehatan dan jejak perjalanan dari pasien yang positif SARS-CoV-2.

Seperti pasien telah berkontak langsung dengan siapa saja, dan catatan ini masih diperlukan.

"Kita perlu diarahkan untuk menanggapi situasi yang berkembang dengan tujuan untuk menghentikan penularan Covid-19 sedini mungkin," katanya lagi.

Selain itu, tindakan mendesak dan agresif pencegahan juga ditujukan untuk meminimalkan dampak virus yang telah menjangkiti lebih dari 150 negara di dunia dalam waktu singkat.

Tak hanya itu, penyebaran virus ini juga menyebabkan kerugian besar pada kesehatan manusia, negara, dan ekonomi.

"Karena tindakan mendesak dan agresif membutuhkan waktu, kita perlu bertindak sekarang," imbuhnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/18/092700265/kasus-meningkat-di-asia-tenggara-who-serukan-tindakan-mendesak-lawan-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke