Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Pratiwi Sudarmono, Astronot Perempuan Pertama Indonesia

KOMPAS.com - Ungkapan "wanita sebaiknya di rumah saja" tak berlaku bagi banyak perempuan Indonesia, salah satunya bagi Pratiwi Pujilestari Sudarmono. 

Andai tidak ada insiden meledaknya pesawat ulang-alik Challenger 28 Januari 1986, maka lima bulan berikutnya Pratiwi tidak hanya akan ke luar rumah. Namun bisa ke luar angkasa. 

Meskipun demikian Pratiwi Pujilestari Sudarmono, tetap menjadi astronot perempuan pertama Indonesia dan bahkan Asia.

Hingga saat ini, belum ada seorang pun yang mengikuti jejak Pratiwi.

Pratiwi dijadwalkan terbang ke antariksa membawa satelit Palapa B3 dari pusat peluncuran roket di Florida, AS. Namun insiden Challenger itu membuat semua misi NASA ke luar angkasa ditangguhkan selama tiga tahun.

Harian Kompas, 9 Juli 1987 memberitakan, Pratiwi terpilih sebagai antariksawan Indonesia pada November 1985 dengan Taufik Akbar sebagai antariksawan pengganti.

Pratiwi pada waktu itu tengah menggarap suatu proyek untuk mengembangkan teknologi penyelidikan DNA.

Rencananya, Pratiwi akan berangkat ke luar angkasa pada Juni 1986 bersama astronot Inggris untuk mengawal peluncuran satelit Palapa dan mengerjakan eksperimen ilmiah lainnya.

Sebelum diluncurkan, ia menjalani pemusatan latihan secara ketat dan padat di Amerika Serikat.

Selain itu, persiapan juga dilakukakannya dengan menjaga kesehatan dan menurunkan berat badan.

"Selama ini saya menjaga kesehatan," kata Pratiwi kepada Harian Kompas.

Gagal terbang

Namun, usai terjadinya musibah Challenger, keberangkatan ahli mikrobiologi Universitas Indonesia itu tak kunjung terlaksana.

Insiden yang menggagalkannya terbang saat pesawat ulang-alik Challenger milik AS dengan misi STS-51-L, meledak di udara hanya 73 detik setelah diluncurkan pada ketinggian 15 atau 16 kilometer.

Akibatnya, tujuh orang astronot dinyatakan meninggal dunia.

Peristiwa itu disiarkan secara langsung melalui saluran televisi di seluruh dunia.

Meski demikian, Pratiwi tetap mengukirkan prestasi dan banyak dikenal oleh publik serta menjadi idola kaum muda.

Pada 1988, ia tetap mengukirkan prestasi sebagai peneliti terbaik UI.

Pratiwi juga tetap aktif dalam kegiatan riset dan manajemen birokrasi, seperti diberitakan Harian Kompas, 27 Januari 1991.

Di tahun 1990-an, Pratiwi menghabiskan waktunya di laboratorium yang dikembangkan dengan dana Bantuan Presiden yang sering ia sebut "laboratorium indah".

Banyak riset yang dilakukannya di laboratorium itu, seperti pengembangan kit diagnostik untuk demam berdarah.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/22/152000065/mengenal-pratiwi-sudarmono-astronot-perempuan-pertama-indonesia

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke