Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menyebar ke 13 Negara, Seberapa Mematikan Virus Corona?

Virus yang dapat menyebabkan kematian ini bahkan sudah ditemukan di sejumlah negara seperti Singapura, Jepang, Taiwan, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, Nepal, Thailand, Hong Kong, Makau, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Dilansir dari The Guardian, virus corona baru merupakan anggota keluarga virus corona yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Virus tersebut diduga berasal dari hewan. Mereka yang terinfeksi kebanyakan bekerja atau sering berbelanja di pasar grosir makanan laut di Wuhan, China.

Pasar grosir tersebut menjual hewan hidup dan yang baru disembelih.

Lantas, seberapa mematikannya virus ini?

Seberapa mematikan?

Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi, penularan virus corona terjadi dari manusia ke manusia.

Selain itu, virus corona Wuhan menyebabkan pneunomia. 

Orang yang terinfeksi virus ini dilaporkan memiliki gejala seperti batuk, demam, dan kesulitan bernafas. Bahkan, pada kasus parah dapat terjadi kegagalan organ.

Obat antibiotik pun tidak ada gunanya untuk virus corona, sehingga pemulihan bergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh penderita.

Obat antivirus untuk melawan flu juga tidak akan bekerja melawan virus corona. 

Pasien yang dirawat di rumah sakit biasanya mendapatkan perawatan untuk paru-paru dan organ lainnya. Banyak juga pasien yang meninggal lantaran sudah dalam kondisi buruk saat terkonfirmasi terinfeksi virus corona. 

Pada 24 Januari 2020, pihak otoritas China mengakui lebih dari 1.000 kasus, dan 41 di antaranya berakhir dengan kematian. Angka tersebut untuk sementara membuat rasio kematian akibat virus corona tampak rendah. 

Tetapi, angka tersebut tidak bisa diandalkan lantaran belum jelas jumlah kasus yang dilaporkan. 

Apalagi, jumlah sebenarnya yang tertular virus bisa jauh lebih tinggi karena orang dengan gejala ringan mungkin tidak terdeteksi. 

Seminggu terakhir, jumlah infeksi yang dikonfirmasi telah lebih dari tiga kali lipat. Kasus virus corona juga ditemukan di 13 provinsi, serta Beijing, Sanghai, Chongqing, dan Tianjin.

Menghentikan virus

Virus corona tidak akan berhenti dengan sendirinya. Hanya tindakan pihak berwenang China yang dapat mengakhiri epidemi ini.

Saat ini, belum ada vaksin yang bisa membuat seseorang kebal terhadap virus ini. 

Lantas, bagaimana cara mencegahnya?

Berikut beberapa cara yang dapat mencegah orang yang terinfeksi menyebarkan virus ke orang lain:

  • Membatasi pergerakan orang
  • Rajin mencuci tangan
  • Memperlakukan pasien dalam isolasi dengan petugas kesehatan mengenakan alat pelindung

NHS menyarankan, pada umumnya tidak perlu mengunjungi dokter saat menderita batuk. Kecuali, batuk tersebut terjadi terus-menerus atau diikuti gejala lain seperti nyeri di dada dan kesulitan bernafas.

Upaya penyelidikan bersar-besaran juga diperlukan untuk mengidentifikasi orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien, untuk melihat apakah mereka terkena virus atau tidak.

Tanggapan dunia

Sebagian besar negara Asia telah meningkatkan pemeriksaan bagi para pelancong dari Wuhan, China. Selain itu, WHO juga telah memperingatkan rumah sakit di seluruh dunia mengenai adanya kemungkinan penyebaran wabah secara lebih luas.

Sementara, Singapura dan Hong Kong melakukan penyaringan terhadap penumpang pesawat yang tiba dari Wuhan.

Hal ini juga dilakukan pihak berwenang Amerika Serikat dan Inggris.

Kendati begitu, keefektifan tindakan ini masih dipertanyakan. 

Sebab, jika diperlukan lima hari untuk gejala muncul, maka seseorang dapat dengan mudah berada di belahan dunia dan melewati pemeriksaan penyaringan sebelum mulai merasakan sakit. 

Apakah harus panik?

Menurut The Guardian, tidak perlu panik yang berlebihan.

Saat ini, penyebaran virus di berbagai negara selain China memang mengkhawatirkan. Tetapi bukan perkembangan yang tidak terduga.

Kekhawatiran utama adalah bagaimana menularnya virus corona baru ini di antara orang-orang. Beberapa di antara mereka menjadi sakit parah dan berakhir di rumah sakit.

Seringkali virus yang menyebar dengan mudah cenderung memiliki dampak yang lebih ringan.

Selain itu, petugas kesehatan dapat berisiko jika mereka tiba-tiba menemukan seseorang dengan gejala pernapasan, dan telah bepergian ke daerah yang terkena dampak.

Secara umum, virus corona nampak paling parah terjadi pada orangtua, dengan beberapa kasus pada anak-anak.

Hal ini memungkinkan WHO dapat menyatakannya sebagai darurat wabah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/26/172000265/menyebar-ke-13-negara-seberapa-mematikan-virus-corona

Terkini Lainnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke