Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspada Cacar Air, Ini Gejala dan Cara Pengobatannya

Seseorang yang terinfeksi cacar air ditandai dengan lepuhan merah atau ruam yang terasa gatal di seluruh tubuh.

Biasanya, ruam pertama kali muncul pada bagian perut, punggung, dan wajah.

Cacar air dapat menyerang segala umur, dengan risiko lebih tinggi terhadap seseorang dengan kekebalan tubuh rendah.

Gejala cacar air

Dilansir dari Healthline, infeksi pada tubuh terjadi selama kurang lebih 7-21 hari sebelum ruam dan gejala lainnya timbul.

Penyakit cacar air menular kepada orang lain hingga 48 jam sebelum ruam kulit mulai terjadi.

Walau ruam gatal merupakan gejala paling umum dari cacar air, ternyata ada gejala non ruam yang dapat berlangsung beberapa hari.

Gejala itu di antaranya demam, sakit kepala, dan menurun atau hilangnya selera makan.

Ruam melewati tiga fase sebelum seseorang pulih, yakni penderita mengalami benjolan merah atau merah muda di seluruh tubuh.

Kedua, benjolan menjadi lecet berisi cairan, serta benjolan menjadi berkerak, berkoreng, dan mulai sembuh.

Benjolan baru akan terus muncul sepanjang infeksi.

Ruam terasa sangat gatal sebelum berkeropeng dan penyakit cacar air masih menular sampai semua lecet di tubuh merobek.

Ruam akan berkerak-kerak dan jatuh secara sendirinya. Butuh waktu 7-14 hari untuk menghilang sepenuhnya.

Penularan cacar air

Sebagian besar kasus cacar air menular melalui kontak dengan orang yang terinfeksi. Virus akan menular selama satu atau dua hari sebelum lepuhan muncul.

Meski demikian, VZV tetap menular sampai seluruh lepuh berkerut.

Virus dapat menular lewat air liur, batuk, bersin, dan kontak dengan cairan dari lepuh.

Siapa yang berisiko terkena cacar air?

Vaksinasi bisa mengurangi risiko terpapar virus cacar air.

Kekebalan dari virus juga dapat diturunkan dari ibu ke bayinya, dan kekebalan berlangsung sekitar tiga bulan sejak lahir.

Risiko seseorang terkena cacar air meningkat jika berada dalam kondisi berikut:

  • Melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi
  • Berusia di bawah 12 tahun
  • Orang dewasa yang tinggal dengan anak-anak yang terinfeksi
  • Seseorang yang menghabiskan waktu di sekolah atau fasilitas penitipan anak
  • Sistem kekebalan tubuh terganggu baik karena penyakit atau obat-obatan

Hal yang harus diwaspadai adalah jika ruam menyebar ke mata, ruam sangat merah, lunak dan hangat, serta ruam dibarengi pusing atau sesak napas.

Jika mengalami kondisi seperti ini, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Paparan virus yang terjadi kepada wanita hamil dapat melahirkan anak-anak dengan cacat lahir, termasuk pertumbuhan yang buruk, ukuran kepala kecil, cacat intelektual, dan gangguan penglihatan.

Pengobatan cacar air

Penderita cacar air biasanya kembali ke aktivitas normal dalam waktu satu hingga dua minggu setelah terdiagnosa.

Setelah sembuh, mayoritas orang menjadi kebal terhadap virus ini.

Mereka yang rentan mengalami dua kali cacar air jika menderita cacar air pertama saat berusia kurang dari enam bulan.

Biasanya, kasus cacar air pertama sangat ringan, dan mempunyai sistem kekebalan yang melemah.

Perawatan yang disarankan untuk mengobati penyakit ini antara lain memberi obat non-aspirin seperti asetaminofen (tylenol) yang dapat meredakan demam, lotion topikal penghilang rasa gatal, atau obat antivirus sesuai anjuran dokter.

Sementara itu, vaksin cacar air juga dapat mengurangi risiko seseorang mengalami penyakit ini, atau jika terkena biasanya mengalami versi yang jauh lebih ringan.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/26/141737365/waspada-cacar-air-ini-gejala-dan-cara-pengobatannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke