Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penusukan Wiranto Terjadi di Pandeglang, Ini Kata BNPT...

KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius mengatakan, aksi teror yang terjadi di Pandeglang merupakan yang pertama.

Menurutnya, dari 50 kabupaten/kota di seluruh Jawa, persentase Pandeglang dalam kategori penyumbang angka terorisme termasuk sangat kecil.

"Nah supply ini dipengaruhi tiga faktor. Pertama, karena terpapar ideologi radikal, malah di Pandeglang selama ini enggak ada catatan itu," kata Suhardi kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2019).

"Tapi kan ada napi dan eks napi teroris di situ cukup besar, tapi enggak ada kaitannya dengan masalah ini dan belum pernah terjadi," sambungnya.

Dengan adanya kasus ini, maka Pandeglang akan menjadi perhatian pemerintah dalam hal radikalisme.

Suhardi menyebutkan bahwa faktor lain yang mempengaruhi terjadinya aksi teror tersebut adalah faktor pendorong masalah radikalisme.

"Apa itu? Contohnya adalah gini rasio, bagaimana kemiskinan dan sebagainya. Itu kan persentasenya agak besar itu, sekitar 40 persen," ujar dia.

"Ada faktor-faktor lainnya, seperti menjadi daerah konflik, tapi kecil," lanjutnya.

Namun, tidak adanya faktor yang mengurangi radikalisme di Pandeglang juga menjadi catatan penting bagi BNPT.

Potensi radikalisme

Menurut Suhardi, organisasi atau aktivitas-aktivitas kemasyarakatan yang anti radikal jumlahnya sangat kecil.

"Ini nanti akan kita sampaikan pada FKPT kita di Banten atau di Pandeglang sini," kata Suhardi.

Organisasi atau aktivitas anti radikal itu akan membantu dalam mengurangi potensi radikalisme.

Terkait dengan pelaku aksi teror, Suhardi menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendalaminya.

Ia juga mengingatkan bahwa aksi teror tersebut menunjukkan radikalisme di Indonesia masih ada.

"Artinya memang paham-paham semacam ini masih ada," tutupnya.

Seperti diketahui bahwa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan (Menko Polhukam) Wiranto menjadi korban penusukan oleh seseorang yang diduga terkait dengan jaringan JAD pada Kamis (10/10/2019).

Insiden tersebut terjadi di tengah kunjungannya ke Banten, tak lama setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, Pandeglang, Banten.

Akibatnya, Wiranto mengalami dua luka tusuk pada perut sebelah kiri dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, jakarta.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/12/055000565/penusukan-wiranto-terjadi-di-pandeglang-ini-kata-bnpt-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke