Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mohammad Hatta Dijuluki Bapak Koperasi Indonesia?

Kompas.com - 02/05/2024, 22:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Mohammad Hatta merupakan wakil presiden pertama Republik Indonesia, yang juga dijuluki Bapak Koperasi Indonesia.

Ia dijuluki sebagai Bapak Koperasi Indonesia sejak Kongres Koperasi II pada 17 Juli 1953 di Bandung, Jawa Barat.

Pemberian julukan tersebut dikarenakan Bung Hatta telah berperan dalam memajukan koperasi di Indonesia.

Berikut beberapa alasan mengapa Mohammad Hatta dijuluki Bapak Koperasi Indonesia.

Baca juga: Peran Mohammad Hatta dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Membangun Ekonomi Kerakyatan

Menurut Mohammad Hatta, koperasi memiliki kesamaan dengan sistem sosial asli yang berasal dari adat istiadat bangsa Indonesia, yaitu kolektivisme.

Tradisi masyarakat Indonesia yang gemar bergotong-royong ada dalam prinsip koperasi, yaitu tolong menolong.

Hatta juga beranggapan bahwa koperasi dapat mengajarkan rasa toleransi serta tanggung jawab dan demokrasi.

Selain itu, koperasi dapat membangun ekonomi rakyat yang lemah menjadi kuat, karena dengan koperasi perekonomian bisa dirasionalkan.

Hal tersebut dapat membuat proses produksi ke konsumsi dapat dicapai dengan mudah.

Menurut Hatta, koperasi menjadi jalan untuk menghimpun kekuatan ekonomi yang lemah menjadi kuat.

Hasilnya, dengan koperasi ekonomi kerakyatan dapat dibentuk dengan mudah di Indonesia.

Baca juga: Biografi Moh Hatta, Wakil Presiden Pertama Indonesia

Ide Pembangunan Ekonomi Kerakyatan

Mohammad Hatta memiliki banyak ide untuk membangun ekonomi kerakyatan di Indonesia melalui koperasi.

Ia pernah mempelajari beberapa gerakan koperasi di negara-negara Eropa yang kemudian diterapkan di Indonesia.

Bung Hatta juga mempelajari beberapa sistem koperasi, seperti koperasi kredit, koperasi konsumsi, dan koperasi produksi untuk meningkatkan perekonomian rakyat yang lemah.

Ide-ide yang dicetuskan Hatta didasari oleh keadaan ekonomi Indonesia yang lemah setelah proklamasi kemerdekaan.

Selain itu, perekonomian rakyat pada saat itu masih dieksploitasi oleh pelaku ekonomi modern dan dikendalikan oleh Belanda.

Pemikiran Bung Hatta mengenai koperasi juga diilhami dari kunjungannya ke negara-negara Eropa yang menggunakan koperasi sebagai dasar perekonomian.

Baca juga: Konsep Etika Pancasila dalam Pemikiran Hatta

Mengganti Kapitalisme dengan Asas Kekeluargaan

Mohammad Hatta berargumen, agar cita-cita perekonomian terwujud, maka kapitalisme harus dihapuskan dan diganti dengan asas kekeluargaan.

Menurutnya, jika asas kekeluargaan dalam koperasi dapat diwujudkan, maka akan tercipta kemakmuran bersama yang tidak didominasi oleh pihak tertentu.

Indonesia akan menghadapi persoalan ekonomi di masa yang akan datang, yaitu pembangunan ke dalam yang menyejahterakan rakyat, serta pembangunan yang akan bekerja sama dalam pembangunan ekonomi seluruh dunia.

Menurut Hatta, prinsip koperasi dapat memberikan ide dan konsepsi mengenai pembangunan bersama tersebut.

Baca juga: Isi Pidato yang Dibacakan Mohammad Hatta di Pengadilan Belanda

Koperasi sebagai Sarana Pendidikan Ekonomi Rakyat

Dengan adanya koperasi, Hatta berharap muncul kekuatan baru yang dapat menumbuhkan potensi ekonomi, baik para anggota koperasi maupun masyarakat.

Hatta beranggapan bahwa koperasi sebagai perekonomian rakyat juga memberikan pendidikan bagi rakyat, karena memberikan kesadaran tentang kemampuan diri serta perlunya usaha bersama.

Hatta menyebutnya sebagai self help (menolong diri sendiri) karena selama ini rakyat kurang percaya dengan kemampuan dirinya.

Dengan koperasi, rakyat dapat diajarkan untuk belajar memperbaiki keadaan ekonomi mereka.

Baca juga: Mengapa Mohammad Hatta Dimasukkan sebagai Penggerak Sejarah?

 

Referensi:

  • Herlina Setyarini. (2014). Pemikiran Mohammad Hatta Tentang Ekonomi Koperasi Tahun 1925-1953. Avatara: e-Journal Pendidikan Sejarah, 2(3).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com