Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok

Kompas.com - 17/03/2024, 12:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Dampak positif peristiwa ini adalah mempercepat terwujudnya kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa Rengasdengklok merupakan "penculikan" yang dilakukan oleh golongan muda terhadap Soekarno dan Hatta.

Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945, satu hari sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua menjadi latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok.

Latar belakang utama terjadinya Peristiwa Rengasdengklok adalah perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda.

 Baca juga: Siapa Penengah Golongan Tua dan Muda dalam Peristiwa Rengasdengklok?

Latar belakang Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua mengenai menyikapi kekalahan Jepang atas Sekutu.

Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Berita kekalahan itu disiarkan melalui radio sehari kemudian, atau pada 15 Agustus.

Berita kekalahan Jepang, yang sebenarnya hendak disembunyikan dari para tokoh Indonesia, didengar oleh Sutan Syahrir.

Mengetahui berita penting tersebut, Syahrir bersama golongan muda yang dipimpin oleh Chairul Saleh, mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta, untuk membahas proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Dalam rapat, disepakati bahwa kemerdekaan Indonesia adalah keputusan rakyat Indonesia, bukan Jepang.

Malam harinya, anggota dari golongan muda, Wikana dan Darwis, diutus menemui Soekarno dan Hatta untuk mendesak agar proklamasikan kemerdekaan Indonesia dilakukan pada 16 Agustus 1945.

Baca juga: Sejarah Singkat Peristiwa Rengasdengklok

Wikana dan Darwis juga mengancam Seokarno dan Hatta, apabila pada 16 Agustus 1945 proklamasikan kemerdekaan belum dilakukan, maka akan terjadi pergolakan besar.

Namun, desakan Wikana dan Darwis tidak dituruti oleh Soekarno dan Hatta, yang berpendapat bahwa lebih baik untuk tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan terkait proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Golongan tua berpendapat pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dirundingkan terlebih dahulu dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Soekarno-Hatta ingin proklamasi segera dilaksanakan, tetapi mereka tidak ingin terjadi pertumpahan darah dengan bala tentara Jepang, yang pastinya merugikan bangsa Indonesia.

Untuk itu, Soekarno-Hatta lebih memilih jalan aman, yakni berunding dulu dengan PPKI.

Mendengar jawaban golongan tua, Wikana dan Darwis lantas kembali mengadakan rapat bersama dengan golongan muda di Jalan Cikini 71, Jakarta.

Baca juga: Mengapa Para Pemuda Menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok?

Dalam rapat, diputuskan bahwa Soekarno-Hatta akan dibawa ke Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat, untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.

Itulah masalah yang menyebabkan terjadinya Peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.

Pada 16 Agustus 1945 dini hari, Peristiwa Rengasdengklok terjadi, di mana golongan muda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta kembali didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Ketegangan di Rengasdengklok dapat diakhiri setelah Achmad Soebardjo, salah satu tokoh golongan tua, menjemput Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok dan menjamin proklamasi kemerdekaan terlaksana pada 17 Agustus 1945 di Jakarta.

Baca juga: Mengapa Rengasdengklok Dipilih sebagai Tempat Pengungsian?

Setelah mendapat jaminan proklamasi kemerdekaan dari Achmad Soebardjo, golongan muda setuju untuk memulangkan Soekarno dan Hatta ke Jakarta.

Sekembalinya Soekarno dan Hatta dari Rengasdengklok, diadakan rapat persiapan kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda untuk menyusun naskah Proklamasi.

Akhirnya, pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi, proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dan didampingi Hatta, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.

 

Referensi:

  • Suganda, Her. (2013). Peristiwa Rengasdengklok. Bandung: Penerbit Kiblat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com