Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jepang Memberikan Janji Kemerdekaan kepada Indonesia?

Kompas.com - 06/03/2024, 20:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Pasifik yang diawali oleh pengeboman Pearl Harbor oleh Jepang pada 7 Desember 1941, membuat Amerika Serikat dan negara Sekutu lainya menyatakan perang.

Segera setelah pengeboman Pearl Harbor, Jepang meluaskan kekuasaannya ke kawasan Asia Tenggara dan merebut Indonesia dari tangan Belanda pada Maret 1942.

Peristiwa tersebut menandai dimulainya pendudukan Jepang di Indonesia.

Menjelang akhir 1944, Jenderal Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1944.

Mengapa Jepang memberikan janji kemerdekaan bagi bangsa Indonesia?

Baca juga: Kuniaki Koiso, Penebar Janji Kemerdekaan untuk Indonesia

Alasan Jepang memberikan janji kemerdekaan

Faktor yang mendorong Jepang mengumumkan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia adalah situasinya dalam Perang Pasifik yang semakin tidak menguntungkan.

Pada 7 September 1944, Jenderal Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Janji tersebut berisi jaminan dari Kekaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia suatu saat nanti.

Alasan Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia adalah Jepang membutuhkan dukungan dari rakyat Indonesia dalam Perang Pasifik melawan Sekutu.

Sebagai bukti janji Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia adalah dengan membentuk Badan Pemeriksa Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Guna menunjukkan kesungguhan janji dalam memberikan kemerdekaan, pada 1 Maret 1945, panglima tentara Jepang Letnan Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan dibentuknya badan untuk menyelidiki dan mempelajari hal penting terkait tata pemerintahan atau pembentukan negara Indonesia merdeka.

Baca juga: Hasil Sidang BPUPKI Pertama dan Kedua

Tujuan pembentukan BPUPKI adalah untuk meredam semangat nasional bangsa Indonesia agar tidak semakin membahayakan kedudukan Jepang dan mau membantu menghadapi Sekutu.

BPUPKI dibentuk pada 29 April 1945, bersamaan dengan diumumkan nama-nama anggotanya yang terdiri dari 62 orang dan menunjuk KRT Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua.

BPUPKI melaksanakan sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama dilaksanakan pada 28 Mei sampai 1 Juni 1945, sedangkan sidang kedua dilaksanakan pada 11 Juli 1945.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com