Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Turunnya Al Quran

Kompas.com - 05/01/2024, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang menjadi sumber hukum dan pedoman hidup bagi manusia.

Al Quran berisi firman Allah, yang terdiri atas 30 juz, 114 surat, dan 6.236 ayat.

Proses turunnya Al Quran terjadi dalam dua proses, yakni secara keseluruhan dan secara berangsur-angsur.

Allah terlebih dahulu menurunkan Al Quran secara menyeluruh di langit dunia, dikumpulkan jadi satu di Baitul Izzah.

Dari Baitul Izzah, Malaikat Jibril menurunkannya secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad.

Adapun ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Kapan Al Quran diturunkan dan di mana Al Quran diturunkan? Berikut ini sejarah turunnya Al Quran secara singkat.

Baca juga: Sejarah Pembukuan Al Quran

Sejarah turunnya Al Quran

Proses turunnya Al Quran secara bertahap kepada Nabi Muhammad terjadi selama kurang lebih 23 tahun.

Sebagaimana disinggung, terdapat dua tahapan turunnya Al Quran, yaitu:

  • Al Quran diturunkan secara lengkap di malam Lailatulqadar dari Lauh Mahfudz ke langit dunia (Baitul Izzah).
  • Usai diturunkan ke langit dunia, Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur selama sekitar 23 tahun.

Sejarah turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah (sebelum hijrahnya Nabi) dan Madinah (setelah hijrah).

Al Quran pertama kali diturunkan di Gua Hira, sebelah utara Mekkah, pada malam 17 Ramadan 610 Masehi.

Pada umumnya, ayat yang diturunkan di Mekkah berisi tentang akidah (paham terkait keimanan) dan tauhid (dasar ajaran agama Islam).

Selama periode ini, terdapat 86 surat yang diturunkan dalam kurun waktu 12 tahun lima bulan.

Baca juga: Sejarah Kodifikasi Al Quran

Sedangkan ayat yang turun di Madinah umumnya berkaitan dengan muamalat (hubungan manusia sebagai makhluk sosial), syariat (aturan dalam kehidupan Islam), dan hukum Islam.

Pada periode setelah hijrahnya Nabi Muhammad ini, terdapat 28 surat yang diturunkan selama sembilan tahun sembilan bulan.

Ayat Al Quran yang terakhir diturunkan adalah surat Al-Maidah ayat 5.

Apa sebab turunnya Al Quran?

Peristiwa yang menjadi latar belakang turunnya ayat Al Quran disebut Asbabun Nuzul.

Para mufassir membagi sebab turunnya ayat Al Quran ke dalam beberapa macam peristiwa, di antaranya:

Perdebatan

Salah satu bentuk perdebatan yang melatarbelakangi turunnya ayat Al Quran adalah polemik antara umat Islam dengan orang-orang kafir.

Contohnya ketika umat Islam dan Yahudi saling berdebat karena membanggakan kiblat mereka.

Baca juga: Sejarah Kodifikasi Al Quran pada Masa Nabi Muhammad

Kesalahan

Kesalahan merupakan bentuk perbuatan salah yang dilakukan oleh sahabat Nabi kemudian turun ayat guna meluruskannya agar tidak terulang lagi.

Pertanyaan

Seseorang pernah bertanya kepada Nabi Muhammad tentang kapan terjadinya hari kiamat.

Setelah itu turun ayat Al Quran Surah Al-Nazi'at ayat 42 yang bunyinya, " Wahai Muhammad, orang-orang kafir akan mengingkari hari kiamat. Mereka bertanya kepadamu tentang hari kiamat dengan penuh keingkaran, “Kapankah terjadinya?”

Harapan dan keinginan

Selama sekitar 16 bulan setelah sampai di Madinah, Rasulullah salat menghadap Baitul Maqdis, padahal lebih suka berkiblat ke Kabah.

Maka setiap kali salat, Nabi selalu menengadah dan mengharap turunnya wahyu yang memerintahkan menghadap ke Kabah.

Karena itu, turun Surah Al-Baqarah ayat 144 yang bunyinya, "Sungguh Kami melihat mukamu menengadah ke langit. Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke rah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada palingkanlah mukamu ke arahnya."

Baca juga: Asbabun Nuzul, Latar Belakang Turunnya Ayat Al Quran

Al Quran diturunkan tidak langsung dalam bentuk kitab dan telah tersusun sesuai urutan seperti sekarang ini.

Ketika wahyu pertama kali diturunkan, Nabi Muhammad, yang tidak bisa membaca dan menulis, membacakannya kepada para sahabat.

Setelah dibacakan Nabi Muhammad, ayat Al Quran ada yang dihafalkan, ada yang langsung ditulis pada berbagai media, seperti di pelepah pohon kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit bintang, kayu, pelana, hingga potongan tulang binatang.

Selepas Nabi Muhammad wafat pada 632, umat Muslim yang dipimpin oleh Abu Bakar baru melaksanakan pembukuan atau kodifikasi Al Quran.

Khalifah Abu Bakar kemudian menunjuk Zaid bin Tsabit untuk memimpin proyek pembukuan Al Quran.

Setelah Al Quran selesai dibukukan, dilakukan standarisasai pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan.

Hal itu dilakukan supaya tidak ada perbedaan bacaan dan tulisan dalam Al Quran yang membingungkan umat Islam.

Saat ini, Al Quran yang dibaca oleh umat Islam di seluruh dunia merupakan Al Quran dengan Mushaf Utsmani.

 

Referensi:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com