KOMPAS.com - Museum Daerah Kabupaten Maros terletak di Jalan Ahmad Yani No. 1, Kelurahan Turikale, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Museum ini diresmikan pada 2016, dengan tujuan sebagai wadah untuk peningkatan pengetahuan dan kualitas pendidikan, serta sebagai media pembelajaran sekaligus rekreasi.
Selain menampilkan beragam koleksi yang tinggi nilai sejarahnya, Museum Daerah Maros dilengkapi dengan penangkaran sebagai media observasi dan pelatihan penangkaran.
Berikut ini sejarah berdirinya Museum Daerah Kabupaten Maros dan koleksinya.
Baca juga: Museum Situs Semedo, Pusat Informasi Kepurbakalaan di Tegal
Melansir laman resmi Museum Daerah Maros, bangunan dari Museum Daerah Kabupaten Maros adalah bekas Kantor Kontroler yang didirikan oleh Belanda pada 1835.
Hampir 90 persen bagian bangunannya asli tinggalan dari masa kolonial.
Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini kerap beralih fungsi, mulai dari kantor kepala pemerintahan Negeri Maros, rumah sakit bersalin, kantor Bappeda Maros, kemudian kantor camat Turikale.
Pemerintah Kabupaten Maros kemudian memanfaatkan bangunan ini sebagai museum, yang menampilkan sejarah Maros dan sejumlah peninggalan purbakala.
Bangunan Museum Daerah Maros telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Sejak diresmikan pada 2016, Museum Daerah Kabupaten Maros masih terus melakukan pengumpulan koleksi.
Visi dari museum ini adalah memberdayakan museum daerah untuk kepentingan pendidikan serta pelestarian budaya dan cagar budaya.
Baca juga: Sejarah Museum Kretek di Kudus
Koleksinya yang dikelola Museum Daerah Maros bervariasi, mulai dari koleksi arkeologi, keramologi, etnografi, teknologi, transportasi, hingga peralatan tradisional rumah tangga masyarakat.
Baca juga: Sejarah Hari Museum Nasional 12 Oktober