Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kerajaan Kediri: Pendiri, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Kompas.com - 04/01/2024, 23:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kerajaan Kediri adalah kerajaan dari masa Hindu-Buddha yang terkadang disebut juga sebagai Kerajaan Panjalu atau Kerajaan Daha.

Berdiri sejak tahun 1045 hingga 1222, pusat pemerintahan kerajaan ini berada di Kediri, Jawa Timur.

Masa kejayaan Kediri berlangsung pada periode pemerintahan Raja Jayabaya, yang berkuasa antara tahun 1135 hingga 1159.

Salah satu aspek yang terkenal dari Kerajaan Kediri adalah karya sastra yang dihasilkan, terutama dalam bentuk kakawin, yang sangat penting dan bermutu tinggi.

Bahkan masa pemerintahan Kerajaan Kediri disebut sebagai zaman keemasan Jawa kuno.

Berikut ini sejarah Kerajaan Kediri dari berdiri hingga runtuh pada tahun 1222 akibat serangan Ken Arok.

Baca juga: Latar Belakang Munculnya Kerajaan Kediri

Kapan munculnya Kerajaan Kediri?

Kronologi kemunculan Kerajaan Kediri dimulai dengan pembagian Kerajaan Kahuripan oleh Raja Airlangga.

Hal tersebut sebagaimana tercatat dalam Prasasti Wurare, yang menjadi salah satu sumber sejarah Kerajaan Kediri.

Prasasti Wurare menyebut adanya pembagian daratan Jawa menjadi Jenggala dan Panjalu guna menghindari permusuhan serta perselisihan di antara dua pangeran.

Maksud dari isi Prasasti Wurare adalah pembagian Kerajaan Kahuripan pada abad ke-11 oleh Raja Airlangga, menjadi Kerajaan Jenggala dan Panjalu (Kerajaan Kediri) untuk putranya dan sepupunya.

Kitab Negarakertagama juga menyebut Raja Airlangga memerintahkan pembagian tanah Jawa karena cinta kasihnya kepada dua pangeran yang sama-sama menjadi raja.

Dua pangeran yang dimaksud adalah putra Airlangga, Mapanji Garasakan, dan putra Dharmawangsa Teguh (raja terakhir Kerajaan Medang), Sri Samarawijaya.

Pembagian kerajaan yang dibantu oleh Mpu Bharada menyatakan bahwa Kerajaan Jenggala yang ibu kotanya terletak di Kahuripan diberikan kepada Mapanji Garasakan, sementara Kerajaan Panjalu yang berpusat di Daha diberikan kepada Sri Samarawijaya.

Baca juga: Mpu Bharada, Pendeta Sakti yang Membagi Kerajaan Kahuripan

Peristiwa pembagian kekuasaan ini terjadi pada tahun 1045, menandai akhir dari pemerintahan Kerajaan Kahuripan sekaligus berdirinya Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Panjalu.

Kerajaan Panjalu dengan pusat pemerintahan di Kediri, pada akhirnya lebih sering disebut Kerajaan Kediri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com