Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kazuo Odachi, Kamikaze yang Selamat Karena Menunggu Giliran

Kompas.com - 31/12/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Bahkan kancing seragam mereka diberi hiasan timbul bunga, sebagai pengingat akan kematian yang segera terjadi dalam pertempuran.

Pada Agustus 1944, Odachi ditugaskan ke wilayah pendudukan Jepang di Taiwan. Saat itu, operasi kamikaze belum dilancarkan.

Namun, dalam pertempuran udara, para pilot sudah diinstruksikan untuk mengincar musuh dengan baling-baling pesawat mereka.

Hal itu jelas tindakan bunuh diri, tetapi setidaknya musuh akan dibawa mati bersama mereka.

Odachi dan rekan-rekannya semakin tercengang ketika atasan mereka menjelaskan terkait operasi kamikaze dan meminta adanya sukarelawan.

"Kami pada dasarnya dibujuk untuk melakukan bunuh diri," kata Odachi dalam wawancaranya bersama The New York Times sebagaimana dikutip Kompas.com, Minggu (31/12/2023).

Baca juga: Kamikaze, Korps Serangan Udara Bunuh Diri Jepang

Saat itu, kemenangan Sekutu semakin tidak terelakkan, yang memaksa Jepang untuk bertarung hingga titik darah penghabisan, yakni dengan kamikaze.

Odachi secara suka rela mengajukan diri untuk terjun dalam perang yang ia yakini tidak akan dimenangkan negaranya.

Ia rela mati demi melindungi orang-orang terkasih, meski nyawanya sendiri yang menjadi taruhannya.

Odachi menjadi salah satu orang yang menyaksikan jalannya operasi bunuh diri kamikaze untuk pertama kalinya, yakni pada 25 Oktober 1944, dalam Pertempuran Teluk Leyte.

Setelah Pertempuran Teluk Leyte, di mana Jepang lagi-lagi menderita kekalahan, Odachi dan rekan-rekannya melarikan diri ke Taiwan.

Pada 4 April 1945, ia diperintahkan untuk menjalankan misi kamikaze pertamanya.

Pesawat tempur Odachi telah dilengkapi bom seberat 500 kilogram, untuk dihantamkan ke kapal musuh bersama tubuhnya.

Baca juga: Pertempuran Teluk Leyte, Debut Pasukan Udara Berani Mati Jepang

Ketika pesawatnya terdeteksi pasukan Sekutu, Odachi menjatuhkan bomnya di laut, kemudian melarikan diri.

Setelah itu, Odachi diberangkatkan kembali, tetapi gagal menemukan targetnya. Enam misi Odachi berikutnya juga berakhir dengan kegagalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com