Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desmond Doss, Prajurit Perang Dunia II yang Menolak Gunakan Senjata

Kompas.com - 26/12/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Desmond Doss adalah seorang pejuang dari Amerika Serikat yang ditugaskan dalam Perang Dunia II di kawasan Asia-Pasifik.

Ia merupakan umat Kristen Protestan yang taat dan sempat dikucilkan karena terjun ke medan perang tanpa mau memegang senjata.

Desmond Doss mampu membuktikan tidak ada yang salah dari keyakinannya, saat dianugerahi Medal of Honor (Medali Kehormatan) oleh Presiden AS Harry S Truman usai Perang Dunia II.

Penghargaan militer tertinggi di Amerika Serikat tersebut diberikan atas tindakan heroik Doss semasa Pertempuran Okinawa pada 1945, di mana ia seorang diri menyelamatkan 75 prajurit yang terjebak dari atas tebing Hacksaw Ridge setinggi 122 meter.

Baca juga: Pertempuran Okinawa, Serangan Terganas di Akhir Perang Dunia II

Memenuhi panggilan negara, meski bisa menolak

Desmond Thomas Doss lahir pada 7 Februari 1919 di Virginia, Amerika Serikat.

Ia dibesarkan di lingkungan keluarga Kristen Protestan yang taat menghadiri Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK).

Desmond tumbuh sebagai sosok yang sederhana, sopan, lemah-lembut, dan memegang teguh Alkitab.

Sebagai umat GMAHK, ia menentang kekerasan dan pembunuhan dengan alasan apa pun, serta menguduskan hari ketujuh sebagai hari Sabat.

Sejak Perang Dunia II meletus pada 1939, lebih dari 70.000 pria Amerika Serikat (AS) yang taat agama menjadi penentang perang.

Sebagian dari mereka menolak panggilan untuk berperang, sementara sebagian lainnya tetap bergabung dengan angkatan bersenjata AS dalam peran non-tempur seperti petugas medis dan pendeta.

Desmond adalah satu dari puluhan ribu pria penentang perang, yang memenuhi panggilan negara.

Baca juga: Tokoh-tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Perang Dunia II

Saat AS memasuki Perang Dunia II, Desmond masih bekerja di Galangan Kapal Angkatan Laut Newport News.

Pada 1 April 1942, Desmond memenuhi panggilan wajib militer, meski sebenarnya bisa mengajukan penangguhan.

Ia merasakan panggilan untuk mengabdi kepada negara sekaligus membantu sesamanya, bukan berangkat dengan semangat berperang.

Oleh karena itu, ia menolak menggunakan senjata dan bertekad tidak akan pernah membunuh siapa pun selama terjun ke medan perang.

Meski ingin menjadi petugas medis, Desmond tetap harus menjalani pelatihan militer dasar seperti prajurit lainnya.

Ia diizinkan untuk tidak mengikuti pelatihan senjata dan diberi kesempatan menghadiri gereja pada hari Sabat.

Di sisi lain, tidak semua orang menerima dan menghormati pandangannya. Desmond pernah dikucilkan, dilempari barang saat berdoa, dan terus diejek karena hanya dianggap sebagai beban.

Baca juga: Siapa Pemenang Perang Dunia II?

Rekan-rekannya percaya bahwa seorang prajurit tanpa senjata sama saja tidak ada gunanya.

Desmond juga diintimidasi oleh komandannya yang menganggapnya pengecut dan berusaha menyingkirkannya dari unit.

Komandannya terus memberi tugas berat dan menyatakan ia tidak layak secara mental untuk menjadi prajurit Angkatan Darat.

Mereka juga berusaha melaporkan Desmond ke pengadilan militer dengan tuduhan menolak perintah langsung dari pimpinan untuk membawa senjata, tetapi gagal.

Para komandan akhirnya menyerah, setelah gagal membawa permasalahan itu ke Mahkamah Militer AS.

Memasuki panggung Perang Dunia II

Pada 1944, Desmond Doss secara resmi ditugaskan dalam Perang Dunia II di teater Asia-Pasifik, sebagai anggota petugas medis Resimen Infanteri ke-307, Divisi Infanteri ke-77.

Semasa Perang Dunia II, Desmond bertugas dalam pertempuran di Guam, Pertempuran Teluk Leyte (Filipina), dan Pertempuran Okinawa di Jepang.

Baca juga: Daftar Negara yang Terlibat Perang Dunia II

Unit Desmond mendarat di Guam pada Juli 1944. Di sana lah rekan-rekan yang pernah mengucilkannya, menyadari betapa pentingnya peran petugas medis.

Desmond selalu ada bagi siapa pun yang membutuhkan perawatan luka, makan, hingga minum.

Ia lebih dari sekadar petugas medis, tetapi rela mempertaruhkan nyawa hingga garis depan pertempuran demi menjaga rekan-rekannya tetap hidup.

Atas peran dan keberaniannya selama pertempuran di Guam, Desmond dianugerahi Bintang Perunggu.

Setelah itu, Resimen Infanteri ke-307 diterjunkan dalam Pertempuran Teluk Leyte di Filipina yang berlangsung dari 23 Oktober hingga 26 Oktober 1944.

Dari pertempuran tersebut, Desmond dianugerahi Bintang Perunggu keduanya karena tidak gentar membantu rekan-rekannya yang terluka di saat perang tengah berkecamuk.

Selanjutnya, unit Desmond dikirim ke pertempuran di Okinawa, Jepang, yang berlangsung dari Maret hingga Agustus 1945.

Baca juga: Latar Belakang Jepang Terlibat dalam Perang Dunia II

Menyelamatkan 75 orang dari Hacksaw Ridge

Pertempuran Okinawa merupakan perang besar antara AS dan Jepang di pengujung Perang Dunia II.

Dalam pertempuran berdarah inilah, aksi heroik Desmond Doss dikenal dunia.

Desmond Doss di Hacksaw Ridge, Jepang.Wikimedia Commons Desmond Doss di Hacksaw Ridge, Jepang.
Pada 29 April 1945, Resimen Infanteri ke-307 bergerak ke Okinawa, tepatnya ke puncak Lereng Maeda atau dikenal sebagai Hacksaw Ridge (Punggungan Gergaji Besi).

Hacksaw Ridge adalah sebuah tebing curam yang tingginya sekitar 400 kaki (122 meter).

Di puncak Hacksaw Ridge, Jepang membangun pertahanannya dari pasukan Sekutu dengan menciptakan labirin terowongan dan menempatkan tentaranya di sana.

Selama berhari-hari, pasukan Resimen 307 tempat Desmond bertugas, berperang melawan pasukan Jepang untuk merebut Hacksaw Ridge.

Baca juga: Sebab Khusus Perang Dunia II di Wilayah Asia Pasifik

Selama itu pula, Desmond merawat rekan-rekannya yang terluka sembari menghindari tembakan dari musuh.

Semakin hari, upaya Desmond untuk menghindari maut semakin sulit.

Ia telah menghilangkan atribut petugas medis, yang memang menjadi incaran pasukan Jepang untuk melumpuhkan pasukan AS.

Pada 5 Mei 1945, di saat pasukan Jepang melancarkan serangan balik yang intensif, semua pasukan AS diperintahkan untuk mundur.

Di saat pasukan AS bergegas menuruni tebing curam Hacksaw Ridge, Desmond tetap di atas.

Ia mengetahui di atas Hacksaw Ridge masih ada puluhan rekannya yang terluka dan tidak bisa mundur tanpa dibantu.

Hati nurani Desmond tidak membiarkannya mundur dan meninggalkan rekan-rekannya mati, sebelum ia mencoba menyelamatkan mereka.

Pada hari itu, ada 75 orang yang diselamatkan oleh Desmond Doss dari puncak Hacksaw Ridge yang dihujani tembakan artileri, mortir, dan senapan oleh Jepang.

Baca juga: Jumlah Korban Perang Dunia II Lebih dari 60 Juta Jiwa

Tanpa bantuan satu orang pun, Desmond menurunkan satu per satu prajurit yang terluka dari puncak lereng dengan seutas tali.

Secara mengejutkan, ia tidak terluka sedikit pun, meski tenaganya dihabiskan untuk membantu rekan-rekannya.

Setelah peristiwa bersejarah tersebut, Desmond masih kembali ke Hacksaw Ridge, yang perlahan dapat direbut pasukan AS.

Pada 21 Mei, dalam serangan malam hari di dataran tinggi dekat Shuri, Desmond terluka akibat ledakan granat.

Awalnya ia terus menolak menerima perawatan sebelum rekan-rekannya yang terluka lebih parah.

Desmond baru berhenti setelah kaki dan pinggulnya rusak, serta menderita patah tulang lengan kiri akibat peluru penembak jitu yang menembus lengannya.

Saat dibawa ke garis Sekutu, di tubuhnya ditemukan 17 pecahan peluru setelah mencoba menendang granat yang menyasar lokasinya bersama rekan-rekannya.

Pertempuran Okinawa menjadi tugas terakhir Desmond pada Perang Dunia II, ia dievakuasi pada 21 Mei 1945 dengan kapal USS Mercy.

Baca juga: Siapa yang Memulai Perang Dunia II?

Desmond Doss menerima Medal of Honor dari Presiden AS Harry S Truman pada Oktober 1945.Wikimedia Commons Desmond Doss menerima Medal of Honor dari Presiden AS Harry S Truman pada Oktober 1945.
Menerima Medal of Honor

Usai perang, Desmond Doss kembali ke kampung halamannya untuk memulihkan luka-lukanya dan hidup bersama sang istri, Dorothy Pauline Schutte yang ia nikahi pada 1942.

Pada 12 Oktober 1945, Presiden AS Harry S Truman menganugerahi Desmond Doss Medal of Honor (Medali Kehormatan).

Penghargaan militer tertinggi di Amerika Serikat itu diberikan atas dedikasi yang luar biasa kepada negara dan tekadnya yang tidak pernah goyah untuk menyelamatkan nyawa meski harus menerjang tembakan musuh, tanpa melindungi diri dengan senjata.

Selain Medal of Honor, Desmond Doss mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya:

  • Purple HeartAsiatic-Pacific Campaign Medal
  • Good Conduct Medal
  • American Defense Campaign

Selain itu, unit tempurnya diberi penghargaan Presidential Unit Citation karena berhasil merebut Hacksaw Ridge.

Baca juga: Blok Poros dalam Perang Dunia II

Wafat di usia 87 tahun

Sebelum keluar dari Angkatan Darat pada 1946, Desmond Doss divonis menderita TBC, yang didapatkannya semasa berjuang di Leyte.

Ia menghabiskan sekitar enam tahun berikutnya di rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Pada perkembangannya, penyakit Desmond semakin parah hingga mengharuskan paru-paru kirinya diangkat melalui operasi, bersama dengan lima tulang rusuknya.

Desmond Doss meninggal karena sakit, pada 23 Maret 2006, dalam usia 87 tahun.

Makam Desmond Doss berlokasi di Pemakaman Nasional, Chattanooga, Tennessee, AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com