Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soenting Melajoe, Surat Kabar Perempuan di Padang

Kompas.com - 05/12/2023, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Soenting Melajoe adalah surat kabar berbahasa Melayu yang diterbitkan di Padang, Kabupaten Westkust Sumatera, Hindia Belanda, sejak 1912 hingga 1921.

Judul lengkapnya adalah Soenting Melajoe: soerat chabar perempoean di Alam Minang Kabau atau Surat Kabar Melayu: Surat Kabar untuk Perempuan di Tanah Minangkabau.

Surat kabar ini merupakan surat kabar pertama untuk perempuan yang diterbitkan di Sumatera Barat.

Adapun tujuan diterbitkannya Soenting Melajoe adalah meningkatkan kualitas dan derajat perempuan.

Surat kabar ini diluncurkan oleh Mahyuddin Datuk Sutan Maharadja dan disunting oleh Ruhana Kuddus, seorang aktivis pendidikan perempuan.

Secara garis besar, misi surat kabar ini adalah untuk merefleksikan gerakan sosial perempuan Minangkabau yang memperjuangkan dan mencapai hak-haknya tanpa keluar dari kodratnya sebagai seorang perempuan.

Baca juga: Ruhana Kuddus, Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia

Sejarah

Ruhana Kuddus merupakan salah satu tokoh pers perempuan yang memprakarsai penerbitan surat kabar Soenting Melajoe. 

Terbitnya surat kabar Soenting Melajoe ini berawal dari keinginan Ruhana Kuddus untuk membuat surat kabar yang khusus menampung aspirasi perempuan.

Ruhana Kuddus yang berasal dari Koto Gadang kemudian menyampaikan keinginannya tersebut kepada pendiri surat kabar Oetoesan Melajoe di Padang, yaitu Datuk Sutan Maharaja.

Sutan Maharaja pun bersedia membantu Ruhana Kuddus mendirikan surat kabar sesuai keinginannya.

Akan tetapi, Ruhana saat itu tidak bisa pindah ke Padang karena mengajar di Kerajinan Amai Setia, sehingga ia mengusulkan agar cukup mengirim tulisan-tulisan dari Koto Gadang saja.

Menyetujui usulan Ruhana, Sutan Maharaja menunjuk putrinya, Ratna Djoewita, untuk mengurusi redaksi surat kabar di Padang, Sumatera Barat.

Setelah melakukan berbagai persiapan, Soenting Melajoe terbit perdana pada 10 Juli 1912.

Baca juga: Biografi Suardi Tasrif: Sastrawan dan Jurnalis Senior Awal Kemerdekaan

Penerbitan

Soenting Melajoe terbit satu kali dalam seminggu, yang penerbitannya ditangani oleh percetakan milik Datuk Sutan Maharaja, yaitu Snelpersdrukkerij Orang Alam Minang Kabau.

Awalnya, surat kabar ini terbit setiap hari Sabtu.

Namun, memasuki tahun kedua, tepatnya edisi ke-2 tanggal 8 Januari 1913, Soenting Melajoe terbit setiap hari Kamis.

Lalu, sejak edisi ke-18, surat kabar ini terbit setiap hari Jumat.

Isi surat kabar Soenting Melajoe sendiri berupa tajuk rencana, sajak-sajak, dan tulisan-tulisan mengenai perempuan dan riwayat tokoh-tokoh ternama.

Pada saat pertama kali terbit, harga langganan Soenting Melajoe adalah 1,80 setahun atau 0, 45 sen per tiga bulan.

Harga ini hanya berlaku untuk pelanggan di Hindia Belanda, sedangkan pelanggan luar dikenai harga f. 2,50 setahun.

Besarnya surat kabar ini telah menarik sejumlah perusahaan yang ingin memasang iklannya di surat kabar Soenting Melajoe dengan harga pasang 5 sen per kata dan sekali muat minimal f. 1.

Terbitnya surat kabar Soenting Melajoe ini telah melahirkan redaktur perempuan baru, yaitu Ruhana Kuddus itu sendiri.

Selain itu, Soenting Melajoe juga telah melahirkan ratusan jurnalis perempuan pribumi khususnya di Sumatera Barat.

Baca juga: Sejarah Surat Kabar Indonesia dari Zaman Belanda hingga Reformasi

Berhenti terbit

Meskipun populer selama satu dekade, Soenting Melajoe mengalami kesulitan pada 1921 karena terikat pada dukungan Sutan Maharaja dan surat kabar lainnya.

Pada Januari 1921, Ruhana memutuskan keluar dan Sutan Maharaja menunjuk putrinya, Retno Tenoen sebagai editor baru.

Namun, pada akhirnya, Soenting Melajoe berhenti terbit pada 28 Januari 1921.

 

Referensi:

  • Nuryanti, Reni. (2008). Seabad Pers Perempuan: Bahasa Ibu, Bahasa Bangsa. Yogyakarta: I: BOEKOE.
  • Darwis, Yuliandre. (2013). Sejarah Perkembangan Pers Minangkabau. Jakarta: Gramedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com