KOMPAS.com - Penelitian manusia purba di Indonesia sudah dilakukan sejak akhir abad ke-19 oleh para peneliti dari berbagai negara.
Dari sejumlah penelitian yang dilakukan, Pulau Jawa diketahui sebagai wilayah terpenting yang menjadi pusat penemuan fosil purba di Indonesia.
Di Jawa inilah ditemukan manusia purba paling tertua di Indonesia.
Berikut ini 5 manusia purba tertua di Indonesia:
Manusia purba tertua di Indonesia adalah Meganthropus Paleojavanicus.
Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli paleoantropologi keturunan Jerman-Belanda.
Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan di Situs Sangiran, lembah Bengawan Solo, Jawa Tengah pada 1941.
Jika dilihat dari usianya, diperkirakan Meganthropus Paleojavanicus hidup pada Zaman Pleistosen Awal sekitar dua juta hingga 10.000 tahun lalu.
Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus adalah:
Baca juga: Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus
Pithecanthropus Mojokertensis adalah manusia purba yang ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Perning, Mojokerto, Jawa Timur.
Diperkirakan Pithecanthropus Mojokertensis hidup pada 30.000 hingga dua juta tahun lalu.
Adapun ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis adalah:
Baca juga: Pithecanthropus Erectus: Penemuan, Ciri-ciri, dan Kontroversi
Pithecanthropus Erectus yang disebut juga sebagai Manusia Jawa adalah fosil manusia purba yang ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1890 di Trinil, tepi Sungai Bengawan Solo, Ngawi, Jawa Timur.
Sewaktu ditemukan, fosil Pithecanthropus Erectus diperkirakan berusia antara 700.000 hingga satu juta tahun.
Pithecanthropus Erectus merupakan fosil manusia purba yang paling terkenal dan paling awal ditemukan di Indonesia.
Arti dari Pithecanthropus Erectus adalah manusia kera yang berjalan tegak.
Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus:
Diperkirakan Homo Soloensis adalah evolusi dari Pithecanthropus Mojokertensis yang hidup sekitar 117 hingga 108 ribu tahun lalu pada Zaman Pleistosen Akhir.
Fosil-fosil Homo Soloensis ditemukan di Ngandong, tepi Bengawan Solo, Jawa Tengah, oleh Willem Frederik Florus Oppenoorth, Carel ter Haar, dan G.H.R. von Koenigswald pada 1931 hingga 1933.
Ciri-ciri dari Homo Soloensis adalah:
Baca juga: Homo Soloensis: Penemu, Ciri-ciri, dan Hasil Kebudayaan
Homo Wajakensis ditemukan pertama kali oleh B.D. van Rietschoten pada 1889 di Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur.
Pada saat itu, fosil yang ditemukan berupa tengkorak, fragmen rahang bawah, dan beberapa ruas tulang leher.
Diduga, Homo Wajakensis hidup sekitar 40.000 tahun lalu di Indonesia.
Meskipun ditemukan di Jawa Timur, Homo Wajakensis diketahui juga sempat tinggal di wilayah Nusantara bagian timur.
Ciri-ciri Homo Wajakensis: