Sebelum penegasan status sebagai Tugu Monas, kawasan tempat Monas berdiri telah mengalami pergantian nama sebanyak lima kali.
Awalnya dikenal sebagai Lapangan Gambir, kemudian berganti menjadi Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan akhirnya dinamai Taman Monas.
Baca juga: Dari Indonesia, Dukungan untuk Palestina Menggema di Monas
Desain bangunan Monas memiliki makna filosofis yang sebenarnya melambangkan simbol lingga dan yoni.
Lingga merupakan tiang yang menjadi lambang kesuburan dan maskulinitas, sedangkan yoni, sebagai landasan obelisk, mencerminkan femininitas perempuan.
Konsep ini berasal langsung dari ide Soekarno sendiri. Monas juga sering ditempatkan berdampingan dengan alu dan lesung yang melambangkan proses menumbuk padi.
Dimensi Monas juga memiliki simbolisme khusus, di mana tingginya pelataran cawan dari dasar mencapai 17 meter, mencerminkan tanggal Kemerdekaan RI.
Sementara itu, rentang tinggi dari ruang museum sejarah ke dasar cawan adalah 8 meter (3 meter di bawah tanah ditambah 5 meter tangga menuju dasar cawan).
Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar di Monas memiliki ukuran 45 x 45 meter.
Referensi: