Dalam konteks politik, Shakuni sebagai tokoh yang menjadi pengkhianat politik dalam kisah ini. Shakuni dalam konteks politik Mahabharata, menggunakan strategi politik yang licik. Dia manipulatif untuk mencapai tujuan jahatnya.
Di antara karakter-karakter yang terlibat dalam konflik antara dua kelompok saudara, Pandawa dan Kurawa, dalam perjuangan mereka memperebutkan takhta kerajaan Hastinapura, sosok Shakuni memegang peran sangat kontroversial dalam pengkhianatan politik.
Kehadirannya menciptakan ketegangan dan konflik dalam kerajaan serta menciptakan dasar bagi perang besar yang dikenal sebagai Perang Kurukshetra.
Salah satu sifat utama karakter Shakuni adalah kelicikannya. Dia mengembangkan berbagai strategi dan rencana licik untuk mencapai tujuannya.
Hal tersebut termasuk permainan dadu yang curang, manipulasi, dan penggunaan kekuasaan politiknya untuk memengaruhi Duryodhana dan Kurawa.
Lantas ia memanfaatkan posisi politiknya sebagai penasihat Duryodhana untuk memaksanya melakukan tindakan-tindakan yang tidak adil dan licik.
Dia memanipulasi situasi politik untuk memastikan kepentingan Kurawa dan merugikan Pandawa, menciptakan konflik dalam kerajaan.
Episode paling terkenal yang melibatkan Shakuni dalam pengkhianatan politik adalah permainan dadu. Shakuni merencanakan dan mengatur permainan dadu yang curang, di mana Pandawa dipaksa untuk kehilangan kerajaan, kehormatan, dan bahkan martabat mereka.
Ini adalah contoh nyata bagaimana politik manipulatif Shakuni dapat menciptakan kerugian besar dalam konteks politik.
Sesungguhnya Mahabharata juga memiliki banyak elemen filosofis mendalam, dan beberapa ajaran filsafat Timur yang penting tercermin dalam kisah ini.
Perspektif filsafat Timur juga dapat ditemukan dalam Mahabharata, bersama dengan beberapa tokoh filsuf yang memainkan peran dalam cerita, antara lain adalah: dharma.
Dharma adalah salah satu konsep filosofis utama dalam Mahabharata. Ini mengacu pada tindakan yang benar, atau kewajiban moral.
Konsep dharma sangat penting. Tokoh seperti Yudhishthira, yang selalu berusaha untuk mematuhi dharma, mencerminkan pentingnya konsep ini.
Begitu pula apa yang disebut karma. Konsep karma, yang merujuk pada hukum sebab-akibat, juga terkait dengan Mahabharata. Setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan hal ini tercermin dalam kisah Mahabharata.
Tokoh seperti Karna, yang dihadapkan pada karma buruk, menunjukkan betapa pentingnya pemahaman tentang karma dalam filosofi Hindu.