Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memahami Pengkhianatan Politik Shakuni

Penulis Mahabharata yang terkenal adalah Vyasa, yang juga dikenal sebagai Vedavyasa atau Krishna Dvaipayana Vyasa. Ia diyakini menjadi penulis Mahabharata, dan juga salah satu tokoh penting dalam cerita itu.

Menurut legenda, Vyasa adalah seorang tokoh suci dan seorang bijak yang tinggal di hutan selama bertahun-tahun. Dia adalah seorang penyair besar dan filsuf.

Vyasa dianggap sebagai penyusun Veda dan sastra Hindu lainnya. Dia adalah seorang tokoh penting dalam kisah Mahabharata, karena dia adalah penulis epos tersebut. Juga, memainkan peran penting dalam mengatur dan menyampaikan kisah ini kepada dunia.

Kisah Mahabharata, konflik utamanya adalah perebutan takhta kerajaan Hastinapura antara Pandawa dan Kurawa. Ini mencerminkan dinamika politik dan ambisi kekuasaan yang sering terjadi dalam sejarah.

Persaingan ini adalah pusat perhatian dalam cerita dan para pemimpin kedua belah pihak menggunakan berbagai metode politik untuk mencapai tujuan mereka.

Mengenal Shakuni

Intrik dan diplomasi tampak demikian mengemuka. Ada diplomasi, persekongkolan, dan perangkap politik, yang menjadi elemen penting dalam Mahabharata.

Para tokoh seperti Krishna dan Vidura, menggunakan diplomasi untuk mencoba mencegah perang besar, sementara Duryodhana dan saudaranya menggunakan intrik politik untuk mencapai tujuan mereka.

Duryodhana menempuh hal itu juga karena punya rencana-rencana yang selalu dipasok oleh supupunya, Shakuni.

Dalam kisah Mahabharata, Shakuni adalah pria jahat yang merencanakan sebagian besar pengkhianatan politik terhadap Pandawa. Dia adalah penasihat utama Duryodhana, dan membantunya dalam melancarkan berbagai perangkap dan intrik yang merugikan Pandawa.

Maka otak di balik banyak rencana jahat dalam Mahabharata, adalah Shakuni. Dia berperan memengaruhi Duryodhana dan mengatur berbagai intrik politik untuk merugikan Pandawa.

Dia memanfaatkan situasi untuk membalaskan dendam pribadinya terhadap keluarga Kuru, terutama Bhisma dan Yudhishthira.

Shakuni adalah perencana permainan dadu yang curang, mengakibatkan Pandawa kehilangan kerajaan mereka. Selain itu, dia juga memengaruhi Duryodhana untuk melakukan berbagai tindakan tidak adil dan licik selama konflik politik.

Shakuni sering dianggap sebagai antagonis utama dalam Mahabharata, yang berperan penting dalam menciptakan ketegangan dan konflik dalam cerita tersebut.

Kejeniusannya dalam memanipulasi situasi politik dan intrik membuatnya terkenal sebagai pengkhianat politik dalam kisah Mahabharata.

Dalam konteks politik

Dalam konteks politik, Shakuni sebagai tokoh yang menjadi pengkhianat politik dalam kisah ini. Shakuni dalam konteks politik Mahabharata, menggunakan strategi politik yang licik. Dia manipulatif untuk mencapai tujuan jahatnya.

Di antara karakter-karakter yang terlibat dalam konflik antara dua kelompok saudara, Pandawa dan Kurawa, dalam perjuangan mereka memperebutkan takhta kerajaan Hastinapura, sosok Shakuni memegang peran sangat kontroversial dalam pengkhianatan politik.

Kehadirannya menciptakan ketegangan dan konflik dalam kerajaan serta menciptakan dasar bagi perang besar yang dikenal sebagai Perang Kurukshetra.

Salah satu sifat utama karakter Shakuni adalah kelicikannya. Dia mengembangkan berbagai strategi dan rencana licik untuk mencapai tujuannya.

Hal tersebut termasuk permainan dadu yang curang, manipulasi, dan penggunaan kekuasaan politiknya untuk memengaruhi Duryodhana dan Kurawa.

Lantas ia memanfaatkan posisi politiknya sebagai penasihat Duryodhana untuk memaksanya melakukan tindakan-tindakan yang tidak adil dan licik.

Dia memanipulasi situasi politik untuk memastikan kepentingan Kurawa dan merugikan Pandawa, menciptakan konflik dalam kerajaan.

Episode paling terkenal yang melibatkan Shakuni dalam pengkhianatan politik adalah permainan dadu. Shakuni merencanakan dan mengatur permainan dadu yang curang, di mana Pandawa dipaksa untuk kehilangan kerajaan, kehormatan, dan bahkan martabat mereka.

Ini adalah contoh nyata bagaimana politik manipulatif Shakuni dapat menciptakan kerugian besar dalam konteks politik.

Memiliki banyak elemen filosofis

Sesungguhnya Mahabharata juga memiliki banyak elemen filosofis mendalam, dan beberapa ajaran filsafat Timur yang penting tercermin dalam kisah ini.

Perspektif filsafat Timur juga dapat ditemukan dalam Mahabharata, bersama dengan beberapa tokoh filsuf yang memainkan peran dalam cerita, antara lain adalah: dharma.

Dharma adalah salah satu konsep filosofis utama dalam Mahabharata. Ini mengacu pada tindakan yang benar, atau kewajiban moral.

Konsep dharma sangat penting. Tokoh seperti Yudhishthira, yang selalu berusaha untuk mematuhi dharma, mencerminkan pentingnya konsep ini.

Begitu pula apa yang disebut karma. Konsep karma, yang merujuk pada hukum sebab-akibat, juga terkait dengan Mahabharata. Setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan hal ini tercermin dalam kisah Mahabharata.

Tokoh seperti Karna, yang dihadapkan pada karma buruk, menunjukkan betapa pentingnya pemahaman tentang karma dalam filosofi Hindu.

Demikian pula, bhakti. Bhakti adalah bentuk cinta dan pengabdian kepada Tuhan. Dalam Bhagavad Gita, Krishna (Kresna) mengajarkan konsep bhakti kepada Arjuna.

Krishna merupakan inkarnasi Tuhan dalam Hinduisme, dan mendorong Arjuna untuk mengabdikan diri dan melibatkan diri dalam bhakti.

Maka bukan saja Shakuni tampil, juga ada tokoh-tokoh filsuf atau pemikir yang memperkaya jiwa, yang memainkan peran penting dalam Mahabharata. Antara lain: Vidura, Sanjaya, Bhishma, dan Krishna (Kresna).

Sebutlah Vidura, tokoh bijak dan penasihat dalam Mahabharata. Dia sering memberikan nasihat-nasihat filosofis serta etika kepada para tokoh lainnya dalam cerita.

Sedangkan Sanjaya adalah penasihat dan utusan Raja Dhritarashtra yang buta. Kendati demikian, dia memiliki kekuatan khusus untuk melihat, dan menyampaikan peristiwa-peristiwa di medan perang kepada Raja Dhritarashtra.

Dalam peran ini, dia sering memberikan komentar filosofis tentang peristiwa yang terjadi.

Begitu pula Bhisma. Bhishma adalah seorang tokoh yang sangat bijak, dan memiliki pengetahuan mendalam tentang dharma. Dia memberikan banyak ajaran etika dan filsafat selama cerita.

Dan, Krishna (Kresna). Krishna adalah salah satu inkarnasi Tuhan dalam Hinduisme, dan memainkan peran penting dalam Bhagavad Gita, di mana dia memberikan ajaran filosofis tentang berbagai konsep seperti dharma, karma, dan bhakti kepada Arjuna.

Jelaslah bahwa Mahabharata adalah kisah epik yang kaya dengan berbagai elemen filosofis dan etika, termasuk dengan hadirnya tokoh Shakuni.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/01/062215179/memahami-pengkhianatan-politik-shakuni

Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke