Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan dan Perkembangan Kopi, dari Ethiopia ke Seluruh Dunia

Kompas.com - 03/10/2023, 19:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Jadi, meskipun legenda Kaldi dan penganut Sufi hanya satu dari banyak cerita tentang asal-usul kopiEthiopia dianggap sebagai tempat di mana tanaman kopi pertama kali ditemukan dan dimanfaatkan.

Baca juga: Sejarah Penemuan Kopi Robusta

Bagaimana perkembangan kopi

Dari wilayah Ethiopia, pengetahuan tentang tanaman kopi menyebar ke wilayah-wilayah sekitarnya.

Pada abad ke-15, biji kopi memulai petualangannya dari Semenanjung Arab, khususnya Yaman hingga merambah ke Eropa.

Pada masa itu, orang-orang konon lebih suka mengunyah biji kopi untuk merasakan efek stimulannya yang khas.

Inovasi kemudian muncul di Turki, di mana proses pengolahan biji kopi pertama kali ditemukan.

Mereka memulai dengan memanggang biji kopi di atas api, menghaluskannya melalui penggilingan, sebelum akhirnya menyeduhnya dengan air.

Pada abad ke-15, minuman kopi mulai mendapat sorotan positif.

Meskipun di sisi lain, larangan konsumsi kopi bermunculan dari otoritas keagamaan di Arab, termasuk di Kairo, Mesir.

Berita baiknya, larangan ini akhirnya dicabut atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah.

Namun, pada abad ke-16, Kesultanan Utsmaniyah kembali memberlakukan larangan terhadap kopi dengan ancaman hukuman bagi mereka yang nekat membuka kedai kopi.

Larangan tersebut dipicu oleh kekhawatiran akan potensi pengaruh sosial dan politik kopi.

Muncul kekhawatiran berkaitan dengan pertemuan sosial di kedai kopi karena dianggap sebagai tempat potensial bagi perencanaan pemberontakan dan diskusi politik yang tidak diinginkan.

Akan tetapi, kopi tetap menjadi komoditas penting yang diperdagangkan.

Melalui jalur perdagangan di Italia, Perancis, Belanda, dan Inggris, kopi akhirnya melangkah masuk ke Eropa pada abad ke-16.

Meski gereja Katolik awalnya menolak kedatangan kopi dengan pandangan bahwa itu adalah 'minuman setan' karena efek stimulannya, Paus justru menerimanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com