Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

EIC, Kongsi Dagang Terkuat di Dunia

Kompas.com - 14/09/2023, 08:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sejak itu, EIC terus berkembang sebagai kongsi dagang dan wakil Inggris, yang menangani perdagangan di India, Tiongkok, Jepang, Persia, Amerika, dan Indonesia.

EIC sebenarnya telah tiba di Indonesia pada 1602 untuk mengupayakan hubungan dagang.

Namun, pada 1620-an, EIC benar-benar tidak mendapat celah dari VOC untuk menikmati kekayaan rempah-rempah Indonesia timur, sehingga harus mundur.

Baca juga: Tea Act, Monopoli Teh oleh Inggris di Amerika

Meski gagal memonopoli perdagangan di Indonesia timur, EIC berhasil berkuasa di India setelah mengusir bangsa Portugis dan Perancis.

EIC membuat Inggris meraup kekayaan melimpah dari perdagangan rempah-rempah, teh, dan tekstil.

Imbal hasilnya kepada investor yang berada di London mencapai 30 persen.

Dari situlah, para pejabat dan pemegang saham EIC memperoleh kekayaan yang sangat besar.

Emily Erikson, seorang profesor sosiologi di Universitas Yale dan penulis buku Between Monopoly and Free Trade: The English East India Company, mengatakan bahwa pada masa kejayaannya, EIC adalah perusahaan dagang terbesar di dunia.

Erikson juga menyebut EIC sebagai penguasa de facto dari sebagian besar wilayah India dan menjadi salah satu perusahaan paling produktif di dunia.

Tanpa EIC, tidak akan ada Imperium Britania di India pada abad ke-19 dan abad ke-20.

Baca juga: Stamp Act, Pajak Perangko untuk Menutupi Kerugian Perang Inggris

Disebut sebagai negara dalam negara

Pada 1770-an, cengkeraman EIC terhadap perdagangan mulai melemah.

Kendati demikian, EIC tidak lesu begitu saja dan menemukan panggilan baru sebagai pembangun kerajaan, menyaingi Pemerintah Inggris sendiri.

Pada awalnya, EIC merupakan sarana yang digunakan Inggris untuk memperkuat perdagangannya di dunia timur.

Piagam Kerajaan memberi EIC kemampuan untuk memiliki angkatan perang, yang digunakan untuk melindungi diri dan melawan para pedagang saingannya.

Pada perkembangannya, EIC menguasai seluruh negara bagian Kekaisaran Mughal di India dan memerintah banyak wilayah Imperium Britania.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com