Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Muhammad Ali Pasha hingga Dijuluki Bapak Mesir Modern

Kompas.com - 07/09/2023, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Muhammad Ali Pasha adalah Gubernur Mesir yang bertugas pada masa Ottoman, antara tahun 1805-1848.

Selama menjabat sebagai gubernur, Pasha telah berhasil membawa sejumlah perubahan yang signifikan di Kota Mesir.

Berkat kebijakan-kebijakannya, Mesir berubah menjadi sebuah negara yang jauh lebih modern, mulai dari bidang ekonomi, bidang pendidikan, hingga bidang militer.

Lalu, apa saja peran Muhammad Ali dalam mengembangkan Mesir?

Baca juga: Muhammad Ali Pasha, Peletak Dasar Mesir Modern

Mendirikan sekolah-sekolah

Dalam mengembangkan Islam di Mesir, Muhammad Ali Pasha telah melakukan sejumlah perubahan dalam bidang pendidikan.

Keinginan Muhammad Ali Pasha dalam mengembangkan Islam lewat pendidikan adalah setelah melihat bagaimana bangsa barat melakukan berbagai kegiatan perekonomian dan perdagangan dari dan ke seluruh dunia, tanpa mendapat hambatan dari musuh mereka.

Alhasil, satu per satu negara Islam mulai jatuh ke tangan para penjajah.

Hal ini yang kemudian menyadarkan Muhammad Ali Pasha untuk mulai memajukan pendidikan di Mesir.

Usaha Muhammad Ali Pasha dalam bidang pendidikan dimulai dari mendirikan sebuah Lembaga Kementerian Pendidikan.

Tujuan pembentukan lembaga ini adalah untuk mengelola dan mengatur pengadaan serta pengembangan berbagai sarana pendidikan.

Lembaga pendidikan pertama yang didirikan Muhammad Ali Pasha adalah Sekolah Militer tahun 1815 M.

Baca juga: Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Mesir

Menaikkan pajak

Langkah selanjutnya adalah menaikkan pajak bagi para petani, yang sebelumnya memiliki tanah di seluruh Mesir.

Hal ini dilakukan Pasha agar jika para petani tidak mampu membayar pajak, ia bisa menyita sawah mereka.

Selain itu, sumber pendapatan yang didapat Muhammad Ali juga berasal dari pajak baru atas wakaf.

Kendati demikian, ada tiga jenis tanah yang bebas dari pemungutan pajak, yaitu:

  1. Al-Wasaya, yaitu sebidang tanah yang dihibahkan oleh Muhammad Ali kepada petani sebagai penggarap tanah negara.
  2. Al-Ib’adiyat, yaitu tanah yang berstatus di luar tanah negara.
  3. Al-Jafalik wa al-Syafalik, yaitu beberapa bidang tanah Muhammad Ali dan para pembesar istana.

Baca juga: Abdullah Ahmad, Ulama Padang Panjang Pembaharu Islam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com