Kedua faktor ini menekan Honecker dan mengurangi pengaruhnya di dalam Jerman Timur.
Percaya bahwa dukungan terhadap Honecker semakin menurun, penduduk Jerman Timur semakin yakin bahwa perubahan dapat terjadi.
Mereka mulai berpikir untuk melarikan diri ke Hungaria dan Jerman Barat, jika Honecker tetap berkuasa.
Akhirnya, pada Oktober 1989, Honecker dipaksa untuk mundur sekaligus membuka jalan bagi reformasi dan kemungkinan bersatunya Jerman Timur dengan Jerman Barat.
Kepemimpinan Honecker digantikan oleh Egon Krenz.
Krenz menyadari bahwa mempertahankan perbatasan sudah tidak lagi relevan di bawah pemerintahan Gorbachev.
Krenz mencoba pendekatan lebih terbuka yang memungkinkan penduduk Jerman Timur untuk berkunjung ke negara lain, terutama Jerman Barat, dengan syarat memiliki paspor.
Aturan ini seharusnya diimplementasikan pada 10 November 1989, tetapi pengumuman sehari sebelumnya membuat penduduk di Berlin Timur keliru mengira bahwa perbatasan telah dibuka sejak tengah malam.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 13 Agustus 1961 Tembok Berlin Dibangun, Pisahkan Jerman Barat dan Timur
Akibatnya, penjaga perbatasan kewalahan dan penduduk Berlin Timur berhasil melewati perbatasan.
Tembok Berlin secara efektif runtuh pada 9 November 1989, yang sekaligus mengakhiri pemisahan fisik Jerman Barat dan Jerman Timur selama puluhan tahun.
Kanselir Jerman Barat saat itu, Helmut Kohl, melihat peluang besar untuk menyatukan kedua Jerman.
Jerman Barat memiliki ekonomi yang kuat, sehingga Kohl yakin memiliki kekuatan tawar signifikan.
Uni Soviet, yang saat itu membutuhkan bantuan finansial, setuju untuk mendukung upaya penyatuan Jerman, asalkan Jerman Barat memberikan kontribusi keuangan yang cukup.
Meskipun ada penolakan awal dari pihak Gorbachev terkait syarat tambahan, yaitu masuknya Jerman yang bersatu ke dalam NATO, Kohl akhirnya berhasil meyakinkan Gorbachev dengan menambahkan bantuan finansial lebih besar.
Akhirnya, pada 3 Oktober 1990, setelah berpisah selama 51 tahun, kedua Jerman secara resmi bersatu.
Tanggal tersebut dirayakan sebagai hari libur nasional di Jerman dan dikenal dengan nama Tag der Deutschen Einheit (Hari Persatuan Jerman) untuk mengenang sejarah panjang persatuan Jerman Barat dan Jerman Timur.
Referensi: