Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Persatuan Jerman Barat dan Timur

Kompas.com - 05/09/2023, 11:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah Perang Dunia II berakhir, Jerman terbagi menjadi dua entitas yang menggambarkan perpecahan ideologi mendalam.

Di satu sisi, Jerman Barat dengan sistem ekonomi kapitalisnya, muncul sebagai bagian integral dari blok Barat.

Di sisi lain, Jerman Timur yang menganut paham komunis, berada di bawah pengaruh Uni Soviet.

Setelah 51 tepisah, Jerman Barat dan Jerman Timur resmi bersatu kembali pada 3 Oktober 1990.

Baca juga: Runtuhnya Jerman Timur

Latar belakang

Pada September 1944, Sekutu Barat mendorong Jerman ke arah yang berlawanan dengan Uni Soviet.

Hal ini menyebabkan keputusan untuk membagi Jerman menjadi tiga zona pendudukan yang diduduki Uni Soviet, Amerika Serikat, dan Inggris Raya.

Awalnya, pembagian zona dilakukan secara merata berdasarkan jumlah populasi.

Namun, pembagian zona ini kemudian direvisi dengan memasukkan Perancis sebagai pengelola zona keempat dan Uni Soviet memberikan sebagian daerahnya kepada Polandia.

Pembagian zona ini awalnya efektif setelah penandatanganan Perjanjian Potsdam pada Agustus 1945.

Akan tetapi, muncul perbedaan pendapat antara Uni Soviet dan Sekutu Barat karena Uni Soviet ingin menjaga Jerman agar tetap lemah sehingga tidak memulai perang lagi di masa depan.

Sementara itu, Sekutu Barat, terutama Amerika Serikat, ingin membangun kembali Jerman yang kuat.

Pada 1948, saat Soviet memeras Jerman untuk membayar reparasi perang, Sekutu mengeluarkan Deutsche Mark sebagai mata uang di Jerman Barat untuk mengatasi inflasi, memisahkan ekonomi Jerman Barat dari Jerman Timur yang komunis, dan mendukung rekonstruksi ekonomi pasca-perang.

Empat hari setelahnya, atas instruksi dari Josef Stalin, Uni Soviet menerapkan blokade akses ke Berlin Barat dengan tujuan menguasainya sepenuhnya Berlin Timur.

Sebab, Stalin merasa bahwa pengenalan mata uang baru ini akan merusak rencananya untuk memegang kendali ekonomi Jerman secara keseluruhan, termasuk Jerman Barat.

Dengan pengenalan Deutsche Mark, ekonomi Jerman Barat menjadi lebih mandiri dan terisolasi dari pengaruh ekonomi Jerman Timur yang dikuasai Uni Soviet.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com