Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Runtuhnya Kekaisaran Romawi

Kompas.com - 01/09/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber History

Pada masa pemerintahannya, sering terjadi kekacauan, korupsi, dan pertumpahan darah.

Commodus akhirnya terbunuh dalam huru-hara yang dilakukan oleh pihak militer.

Baca juga: Kekaisaran Romawi: Sejarah Berdirinya, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Bahkan hanya dalam kurun waktu 75 tahun, Kekaisaran Romawi mengalami 20 kali pergantian kaisar.

Seiring dengan merosotnya kewibawaan Roma, persaingan, konflik, intrik, dan kemelut internal juga semakin subur.

Pengawal pribadi kaisar bisa sesuka hati membunuh dan melantik kaisar baru.

Mereka umumnya melelang jabatan kaisar dan memberikannya pada penawar tertinggi.

Kondisi itulah yang membuat kepercayaan warga Romawi kepada penguasanya sepenuhnya hilang.

Bangkitnya Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium)

Salah satu penyebab kejatuhan Romawi adalah pecahnya kekaisaran menjadi dua.

Pada masa pemerintahan Theodosius, Kekaisaran Romawi dibagi menjadi dua bagian, yaitu Roma Barat dengan ibu kota di Roma dan Roma Timur dengan ibu kota di Konstantinopel (sekarang Istanbul, Turki).

Baca juga: Kekaisaran Romawi Timur: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Pembagian ini didasari oleh serangkaian ancaman Suku Barbar yang selama puluhan tahun telah mengganggu stabilitas negara.

Akan tetapi, pembagian ini tidak berarti karena Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur gagal bekerja sama untuk memerangi ancaman dari luar.

Alhasil, pembagian wilayah justru mendorong keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat.

Ketika Kekaisaran Romawi Barat jatuh ke dalam krisis ekonomi, Kekaisaran Bizantium semakin makmur.

Kekaisaran Romawi Barat sangat rentan terhadap serangan bangsa Barbar, sedangkan Kekaisaran Bizantium memastikan bahwa kotanya dibentengi dan dijaga dengan baik.

Oleh karena itu, Kekaisaran Romawi mudah ditaklukkan oleh suku-suku Barbar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com