Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembantaian VOC di Banda, Luka Terdalam Rakyat Banda

Kompas.com - 22/08/2023, 18:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Selain menjadi tempat pertahanan, Benteng Nassai juga menjadi kantor administrasi Belanda di Pulau Banda dan digunakan sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah.

Baca juga: Benteng Belgica: Sejarah, Letak, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Hoen sempat diminta oleh orang kaya Banda untuk membongkar Benteng Nassau, tetapi menolak.

Sejak itu, perseteruan antara orang Banda dan bangsa Belanda memanas hingga berujung pada peristiwa Pembantaian Banda Neira pada 1621.

Balas dendam JP Coen

JP Coen adalah saksi hidup kematian Verhoeven. Ia menjadikan peristiwa pembunuhan terhadap seniornya itu sebagai cambuk untuk menjadi pejabat VOC.

Pada 1618, JP Coen telah didaulat menjabat Gubernur Jenderal VOC.

Di masa kekuasaannya, JP Coen mewujudkan mimpi-mimpinya, salah satunya membalas dendam kepada rakyat Banda.

Baca juga: Mengapa JP Coen Dianggap Peletak Dasar Penjajahan VOC di Indonesia?

Bagi Coen, pulau subur itu harus ditaklukkan dengan kekuatan militer dan masyarakatnya yang keras kepala harus dibinasakan atau dibuang.

Prinsip itu sesuai dengan saran dari L'Hermite de Jonge kepada Heeren XVII (Dewan Tujuh Belas VOC), bahwa "cara paling efektif untuk mendapatkan monopoli pala adalah dengan menghancurkan populasi yang 'mengganggu' dan mengisi kembali pulau-pulau dengan penjajah yang akan dilayani oleh budak."

JP Coen yakin bahwa kegagalan para pendahulunya di Banda Neira sesungguhnya karena mereka tidak memiliki tiga prinsip, yakni motivasi yang kuat, efisiensi, dan kebengisan.

Pada 27 Februari 1621, armada perang Coen yang pertama mendarat di Benteng Nassau, Banda Neira.

Coen membawa 13 kapal besar, tiga kapal kecil, enam perahu layar, bersama 1.665 pasukan dari Eropa, 250 tentara dari Banda, 100 ronin-samurai, dan 286 tawanan asal Jawa sebagai buruh kapal.

Namun, ada juga yang mencatat bahwa Coen membawa 19 kapal yang diawaki 1.655 tentara Eropa, 286 pasukan Asia, dan kontingen pasukan lokal Banda dengan armada sebanyak 36 kapal.

Baca juga: Kebijakan JP Coen di Indonesia

Pada awal Maret, Coen mengirim Kapal Het Hert untuk mengintai Banda Besar dan pesisir Lonthoir.

Meski mendapat serangan dan beberapa pasukannya tewas, Coen berhasil menghimpun informasi tentang titik-titik pertahanan pribumi di Banda Besar.

Pada 11 Maret, seluruh wilayah Banda Besar nyaris ditaklukkan oleh pasukan Coen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com