KOMPAS.com - Kerajaan Tarumanegara secara umum dipercaya sebagai kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa, karena memiliki peninggalan tertulis berupa tujuh prasasti dan sejumlah reruntuhan candi.
Benda-benda peninggalan tersebut, ditambah dengan catatan-catatan asing, dapat mengungkap kehidupan masyarakat Kerajaan Tarumanegara.
Lantas, apa yang dapat diketahui tentang kehidupan ekonomi di Kerajaan Tarumanegara dari catatan asing dan prasasti peninggalannya?
Baca juga: Kehidupan Politik Kerajaan Tarumanegara
Kehidupan perekonomian yang berkembang di Kerajaan Tarumanegara dapat dianalisis dari isi Prasasti Tugu.
Kehidupan masyarakat Tarumanegara berdasarkan prasasti yang ada diperkirakan tidak lepas dari kegiatan pertanian dan peternakan.
Prasasti Tugu pun menjadi bukti kuat yang menjelaskan bahwa mata pencarian rakyat di Kerajaan Tarumanegara dengan bercocok tanam.
Pasalnya, isi prasasti ini menyebutkan usaha pembuatan saluran air pada masa Raja Purnawarman.
Baca juga: Alasan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Tarumanegara Dikatakan Maju
Para ahli menyatakan bahwa tidak mustahil kegunaan saluran saat itu sebagai usaha untuk mengatasi banjir yang selalu melanda daerah pertanian masyarakat Tarumanegara.
Di samping itu, ditemukan pula beberapa alat dari batu yang erat hubungannya dengan usaha pertanian dan perladangan.
Prasasti Tugu juga mengabarkan tentang penghadiahan seribu ekor sapi kepada para brahmana.
Karena tidak ada bukti pendukung, para ahli mengatakan isi prasasti tersebut belum memberikan jaminan bahwa masyarakat Tarumanegara sudah melakukan usaha peternakan untuk menopang kehidupan perekonomiannya.
Berita dari zaman Dinasti Tang (618-906) menyebut daerah Holing (Kerajaan Kalingga) menghasilkan kulit penyu, emas dan perak, cula badak, dan gading gajah.
Disebutkan pula bahwa masyarakatnya pandai membuat minuman keras dari bunga kelapa.
Baca juga: Kerajaan Tarumanegara: Raja-raja, Puncak Kejayaan, dan Peninggalan
Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan di pesisir utara Jawa Tengah, yang berdiri hampir bersamaan dengan Kerajaan Tarumanegara.
Oleh karena itu, beberapa ahli menggunakan data tersebut untuk memperkirakan mata pencarian penduduk Kerajaan Tarumanegara.
Apabila barang-barang dagangan dari periode Holing dapat diterima pula di Kerajaan Tarumanegara, berarti pada masa itu mata pencarian masyarakatnya berkaitan dengan perburuan, pertambangan, perikanan, dan perniagaan, di samping pertanian dan peternakan.
Kegiatan perburuan dapat ditelusuri dari barang dagangan berupa cula badak dan gading gajah.
Perikanan dapat disimpulkan dari berita yang mengatakan bahwa kulit penyu juga termasuk barang dagangan yang digemari banyak saudagar China.
Sedangkan kegiatan pertambangan dari informasi bahwa emas dan perak juga diperdagangkan pada saat itu.
Baca juga: Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Selain itu, para ahli memperkirakan bahwa para pedagang Tarumanegara sudah melakukan usaha perniagaan dengan melakukan pelayaran sendiri ke daerah-daerah luar wilayahnya.
Meski tidak ada bukti langsung terkait kegiatan pelayaran, hal itu dirasa mungkin karena letak Tarumanegara yang cukup strategis, di jalur niaga Nusantara.
Referensi: