Pengertian Sejarah Menurut Sartono Kartodirdjo

KOMPAS.com - Sartono Kartodirdjo adalah sejarawan Indonesia yang berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah.

Semasa hidupnya, ia menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada dan dinobatkan sebagai Guru Besar UGM.

Selain di UGM, Sartono Kartodirdjo juga mengajar di IKIP Bandung (sekarang UPI Bandung).

Karya sekaligus pemikiran Sartono Kartodirdjo diakui telah banyak memberikan sumbangan besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Di bidang sejarah, Sartono dikenal sebagai seorang tokoh pembaharu dan peletak dasar bagi perkembangan kajian sejarah kritis atau modern di Indonesia.

Apa pengertian sejarah menurut Sartono Kartodirdjo?

Baca juga: Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli

Sejarah menurut Sartono Kartodirdjo

Pengertian sejarah menurut Sartono Kartodirdjo adalah gambaran tentang peristiwa atau kejadian yang terjadi di masa lampau, yang kemudian digambarkan untuk kepentingan masa kini dan masa depan.

Bagi Sartono, menceritakan sebuah sejarah merupakan salah satu cara untuk menghadirkan kembali peristiwa yang sudah terjadi di masa lalu kemudian diungkapkan secara tertulis.

Sejarah sebagai kisah merupakan suatu konstruksi yang disusun oleh penulis sebagai suatu uraian cerita atau kisah.

Kisah yang ditulis merupakan satu-kesatuan dari rangkaian fakta-fakta yang ada dan saling berkaitan.

Dengan demikian, sejarah sebagai kisah menurut pengertian Sartono adalah peristiwa masa lampau yang disusun oleh penulis sebagai sebuah rangkaian cerita.

Sebagai sejarawan generasi pertama, kehebatan Sartono dalam bidang sejarah tidak hanya diakui secara nasional, melainkan juga internasional.

Kehebatannya inilah yang kemudian membuat Sartono Kartodirdjo menerima penghargaan Benda Prize, oleh sejarawan H.J. Benda pada 1977.

Sartono Kartodirdjo tutup usia pada 7 Desember 2007 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Referensi:

• Tjandrasasmita, Uka. (2009). Arkeologi Islam Nusantara. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
• Nursam, M. (2008). Membuka Pintu Bagi Masa Depan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.