Selain di Bali, nekara tipe Pejeng juga ditemukan di Pulau Jawa, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur.
Di Alor, Nusa Tenggara Timur, terkenal akan penemuan nekara tipe Pejeng berukuran lebih kecil yang disebut moko.
Baca juga: Moko, Maskawin Manusia Prasejarah
Nekara secara proporsional terbagi atas tiga bagian, yait bagian atas yang menjadi bidang pukul, bagian tengah atau bagian pinggang, dan bagian bawah atau kaki yang tidak tertutup alias berongga.
Nekara Pejeng berbentuk langsing bidang pukulnya yang menjorok keluar dari bagian bahunya.
Bagian bahunya berbentuk silinder atau lurus yang sama bentuknya dengan bagian kaki.
Fungsi nekara Pejeng kerap berubah seiring perkembangan waktu, di antaranya sebagai media pemujaan yang sakral, media pemanggil hujan, sebagai alat pembayaran, dan sebagai maskawin.
Referensi: