KOMPAS.com - Narsisme merupakan istilah populer untuk menyebut orang yang mencintai diri sendiri secara berlebihan.
Namun tahukah Anda, bahwa kata narsisme diambil dari nama tokoh mitologi Yunani, yakni Narcissus atau Narkissos.
Dalam mitologi Yunani, Narcissus dikenal sebagai tokoh yang jatuh cinta dengan refleksinya sendiri di air.
Berikut ini kisah Narcissus dalam mitologi Yunani.
Baca juga: Pygmalion, Tokoh Mitologi Yunani yang Jatuh Cinta pada Patung
Dalam beberapa versi cerita, Narcissus disebut sebagai putra Dewa Sungai Cephissus dan bidasari Liriope.
Ia dikenal sebagai pemburu yang sangat tampan dari Thespiae, hingga banyak perempuan yang jatuh cinta dengannya.
Namun, tidak ada satu perempuan pun yang cintanya berbalas karena Narcissus menolak semuanya.
Suatu hari, Narcissus melihat refleksinya sendiri di genangan air dan jatuh cinta terhadapnya.
Narcissus baru dapat merasakan apa yang dirasakan perempuan-perempuan yang selama ini cintanya tidak pernah berbalas.
Meski cintanya tidak terbalas, Narcissus tidak dapat mengalihkan pandangannya dari refleksinya sendiri di air.
Narcissus akhirnya meninggal karena kehausan dan kelaparan, akibat terobsesi dengan bayangannya sendiri.
Setelah itu, mayatnya berubah menjadi bunga yang dikenal sebagai bunga Narcissus.
Baca juga: Eos, Dewi Fajar dalam Mitologi Yunani
Versi lain dari kisah Narcissus muncul dalam Metamorphoses karya penyair Romawi, Ovid.
Ovid menceritakan tentang Narcissus yang bahkan tidak tergoda dengan bidadari cantik bernama Echo.
Suatu hari, Echo melihat Narcissus yang sedang berburu di hutan dan langsung jatuh cinta.