Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Runtuhnya Bani Umayyah

Kompas.com - 05/05/2023, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Bani Umayyah adalah kekhalifahan kedua yang berdiri setelah Nabi Muhammad wafat.

Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I.

Sejak Bani Umayyah didirikan pada 661 M, kekhalifahan ini berfokus dalam melakukan perluasan wilayah hingga berhasil menaklukkan seluruh Kerajaan Persia.

Sayangnya, ketika Bani Umayyah sedang berada di puncak keemasan, kekhalifahan yang berpusat di Damaskus ini harus runtuh.

Apa penyebab runtuhnya Bani Umayyah?

Baca juga: Sistem Pemerintahan Bani Umayyah

Runtuhnya Bani Umayyah

Perang saudara dengan sesama Bani Umayyah

Pada abad ke-8, kekhalifahan Bani Umayyah tengah mengalami krisis yang serius.

Pada masa ini, khalifah Walid II bin Yazid, yang dikenal senang berfoya-foya berhasil ditaklukkan oleh saudara sepupunya, Yazid III bin Walid.

Namun, tidak lama setelahnya, Yazid III wafat karena jatuh sakit.

Alhasil, posisinya pun digantikan oleh saudaranya, Ibrahim bin Walid, yang juga ditumbangkan oleh kerabatnya, Marwan II bin Muhammad.

Perang saudara yang terjadi antar sesama Bani Umayyah ini pun lambat laun menghancurkan wibawa Bani Umayyah.

Akibatnya, muncul berbagai pemberontakan di berbagai provinsi.

Bentrok antara Qays dan Yaman

Lebih lanjut, perang saudara juga terjadi antara kelompok Qays (Arab Utara) dengan kelompok Yaman (Arab Selatan).

Keduanya pun saling bertentangan karena berusaha untuk mendukung kandidat khalifahnya masing-masing.

Buntut dari pertentangan ini adalah terjadinya perang yang lebih besar dan berkepanjangan.

Baca juga: Biografi Marwan bin Hakam, Khalifah Bani Umayyah Keempat

Diskriminasi terhadap kaum Mawali

Penyebab lain yang membuat Bani Umayyah runtuh adalah terjadinya pemberontakan yang disebabkan oleh diskriminasi terhadap kaum Mawali (orang non-Arab yang baru masuk Islam).

Terjadinya diskriminasi ini pun membuat kaum Mawali tidak bisa memegang jabatan tinggi, dipandang rendah secara sosial, serta harus membayar jizyah atau pajak meskipun sudah masuk Islam.

Baca juga: Gerakan Dakwah pada Masa Dinasti Abbasiyah

Pemberontakan Bani Abbasiyah

Saat Bani Abbasiyah diperintah oleh Yazid II, masyarakat merasakan bahwa kehidupan mereka sudah tidak lagi diperhatikan.

Oleh karena itu, kerusuhan pun terjadi sampai masa pemerintahan sudah berganti dan dipimpin oleh Hisyam.

Pasca-wafatnya Hisyam, para khalifah yang dijadikan sebagai kandidat pun masih belum membawa perubahan apa pun.

Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh Bani Abbasiyah untuk melancarkan pemberontakan yang disebut sebagai Revolusi Abbasiyah.

Pada akhirnya, Bani Umayyah runtuh dalam Revolusi Abbasiyah pada Januari 750 M, ketika Khalifah Marwan II dikalahkan oleh pasukan Abbasiyah dalam Pertempuran Zab.

Setelah kalah, Marwan II kabur ke Mesir dan terbunuh pada bulan Agustus di tahun yang sama pada 750 M.

Peristiwa wafatnya Marwan II ini kemudian menjadi penanda berakhirnya pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com