Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama Kualanamu

Kompas.com - 04/05/2023, 22:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bandara internasional Kualanamu atau yang biasa disingkat KNIA adalah bandar udara internasional yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Bandara Kualanamu merupakan bandara terbesar ketiga di Indonesai setelah Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan bandara baru Bandar Udara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Bandara ini dibangun pada 2006 dan kemudian diresmikan pada 27 Maret 2014.

Pada umumnya, nama bandara di Indonesia diambil dari nama-nama pahlawan daerah. 

Namun, berbeda dengan penamaan Bandara Kualanamu ini.

Lalu, bagaimana asal-usul nama Kualanamu?

Baca juga: Asal Usul Danau Ranu Kumbolo Menurut Masyarakat Tengger

Asal-usul nama Bandara Kualanamu

Sebelum Bandara Kualanamu ada, di lokasi ini sudah ada Bandar Udara Internasional Polonia yang waktu itu berusia 85 tahun.

Karena usia Bandar Udara Internasional Polonia yang sudah sangat tua, dibangunlah Bandara Kualanmu sebagai pengganti.

Pemerintah mengharapkan Bandara Kualanamu dapat menjadi "main hub", yaitu pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya.

Selain itu, adanya kebijakan untuk melakukan pembangunan Bandara Kualanamu adalah karena keberadaan Bandar Udara Internasional Polonia di tengah Kota Medan yang mengalami keterbatasan operasional dan sulit untuk dikembangkan.

Selain itu, kondisi fasilitas di Bandar Udara Polonia juga sudah tidak dapat lagi menampung kebutuhan pelayanan angkutan udara yang cenderung terus meningkat.

Pemberian nama Kualanamu memang bukan berasal dari nama pahlawan atau tokoh masyarakat yang ada di Kota Medan.

DPRD Sumatera Utara sudah merekomendasikan Kualanamu sebagai nama bandara internasional, yang kemudian diputuskan dalam Sidang Paripurna pada Senin, 17 Desember 2012.

Pemilihan nama Kualanamu ini didorong berdasarkan masukan dari para tokoh adat dan masyarakat Karo.

Lalu, pemilihan nama tersebut dibahas dan diusulkan oleh Pemprov dan DPRD yang selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Perhubungan.

Baca juga: Sejarah dan Marga-Marga di Karo

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com