KOMPAS.com - Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk dari adanya keberagaman, mulai dari budaya, bahasa, suku, bahkan hingga makanan tradisional.
Keberagaman sendiri berarti suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang.
Perbedaan ini dapat terlihat dari suku bangsa, ras, ekonomi, hingga sosial budaya.
Makanan tradisional yang ada di Indonesia pun sangat beraneka ragam.
Setiap daerah memiliki makanan tradisional berbeda-beda dengan cita rasa yang berbeda pula, mulai dari manis, asin, hingga pedas.
Salah satu contoh makanan tradisional adalah gudeg yang berasal dari Yogyakarta, yang memiliki cita rasa cenderung manis.
Lantas, mengapa bangsa Indonesia memiliki makanan tradisional yang beragam?
Baca juga: Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki tanah yang subur sehingga memiliki banyak rempah-rempah beragam.
Hal inilah yang kemudian membuat banyak makanan khas di setiap daerah memiliki rasa kuat dari rempah-rempah.
Adapun beberapa rempah-rempah khas Indonesia adalah:
Dari berbagai macam rempah-rempah ini, dapat menghasilkan sebuah makanan tradisional yang juga menjadi identitas bangsa Indonesia.
Bahkan, makanan tradisional Indonesia juga sudah banyak dikenal oleh banyak orang dari negara lain.
Contohnya rendang, gudeg, sate, bakso, soto, rawon, gado-gado, pempek, dan masih banyak lainnya.
Apabila negara lain sudah mengenal beragam olahan makanan tradisional dalam negeri, maka sudah seharusnya bangsa Indonesia berusaha untuk melestarikan makanan tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia untuk melestarikan makanan tradisional, yaitu: