KOMPAS.com - Gabungan Politik Indonesia atau disingkat GAPI adalah sebuah organisasi yang didirikan pada 21 Mei 1939 oleh Mohammad Husni Thamrin.
Tidak hanya MH Thamrin, tokoh lain yang juga berjasa dalam pembentukan GAPI adalah Amir Syarifuddin dan Abikusno Tjokrosuyoso.
Alasan dibentuknya GAPI adalah pemerintah Belanda tidak memperhatikan dan menerapkan pemerintahan yang demokratis di Indonesia.
Adapun tuntutan GAPI yang ditujukan kepada pemerintah Belanda adalah gerakan Indonesia Berparlemen.
Lantas, apa kegiatan utama GAPI?
Baca juga: GAPI dan Tuntutannya kepada Pemerintah Belanda
Kegiatan utama yang dilakukan GAPI adalah memperjuangkan Indonesia agar memiliki parlemen sendiri.
Sesuai dengan latar belakang dibentuknya, GAPI didirikan sebagai bentuk tanggapan atas penolakan Belanda terhadap Petisi Soetardjo.
Petisi Soetardjo digagas oleh Sutardjo Kartohadikusumo pada 15 Juli 1936.
Petisi ini berisi permohonan diselenggarakannya suatu musyawarah atas wakil Indonesia dan Belanda yang mempunyai hak sama.
Karena penolakan petisi inilah, MH Thamrin terdorong ingin menyatukan partai politik di Indonesia ke dalam satu organisasi.
GAPI terus menuntut agar Belanda memberikan kebebasan untuk Indonesia agar memiliki parlemen sendiri.
Melalui gerakan Indonesia Berparlemen, GAPI menuntut pembentukan parlemen atau lembaga legislatif yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat.
Sementara itu, pemerintah harus bertanggung jawab langsung terhadap parlemen tersebut.
Sebagai bentuk tindak lanjut atas tujuannya tersebut, GAPI membentuk Kongres Rakyat Indonesia (KRI).
KRI diresmikan pada 25 Desember 1939 di Jakarta yang tujuannya adalah "Indonesia Raya".