Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Aksara Brahmi

Kompas.com - 17/02/2023, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aksara Brahmi adalah aksara yang berkembang pada pertengahan milenium pertama sebelum masehi.

Aksara Brahmi merupakan aksara India Kuno tertua yang dikenal sukar dipecahkan atau diartikan.

Aksara ini terus berkembang dan diturunkan sebagai rumpun Brahmi yang masih digunakan sampai saat ini di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Baca juga: Sejarah Aksara Jawa

Asal-usul

Dalam Bahasa Inggris, aksara Brahmi sering disebut sebagai aksara pin-man yang berarti aksara sketsa garis.

Aksara Brahmi adalah abugida yang digunakan di India pada masa pemerintahan Raja Asoka (270 SM-232 SM).

Aksara ini ditulis dari kiri ke kanan menggunakan huruf Aramea atau huruf Fenisia di Timur Tengah.

Mengenai asal-usul aksara Brahmi sendiri masih diperdebatkan. Sebagian mengatakan aksara Brahmi berasal dari satu atau lebih aksara semit kontemporer, sedangkan yang lain menganggap aksara Brahmi berasal dari aksara Indus yang jauh lebih tua dan sulit diartikan.

Prasasti beraksara Brahmi yang paling awal dan terkenal adalah maklumat-maklumat Asoka yang ditemukan di sekitar India tengah-utara, yang dipahat di atas batu dan berasal dari tahun 250-232 SM.

Selama berabad-abad sejarawan kesulitan untuk memecahkan tulisan aksara Brahmi yang ada di prasasti tersebut.

Barulah pda 1836, seorang sarjana asal Norwegia, yaitu Christian Lassen berhasil memecahkannya menggunakan koin dwibahasa Yunani-Brahmi.

Lalu, pada 1837, aksara tersebut diuraikan seluruhnya oleh James Prinsep, seorang arkeolog, filolog, dan pegawai Perusahaan Hindia Timur Britania.

Aksara Brahmi kemudian mengalami diversifikasi menjadi banyak ragam lokal yang dikelompokkan menjadi satu sebagai rumpun aksara Brahmi.

Berdasarkan hasil survei, ditemukan 198 aksara yang diturunkan dari aksara Brahmi.

Baca juga: Latar Belakang Lahirnya Nasionalisme di India

Bukti tulisan

Bukti penulisan aksara Brahmi dapat ditemukan di naskah-naskah India Kuno, baik dari Hindu, Jainisme, atau Buddha.

Contohnya, Lipisala samdarshana parivarta yang mencatat 64 aksara, dengan aksara Brahmi masuk dalam urutan pertama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com