Alasan Negara-negara ASEAN Melakukan Kerja Sama di Bidang Politik

KOMPAS.com - Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN adalah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara Asia Tenggara.

ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, berdasarkan Deklarasi Bangkok.

Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk menggalang kerja sama antarnegara di berbagai bidang, termasuk bidang politik.

ASEAN memiliki 10 negara anggota, yang semuanya merupakan negara dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Ke-10 negara ini pun saling bekerja sama satu sama lain demi menunjang pertumbuhan ekonomi dan mendorong perdamaian.

Lantas, apa alasan negara-negara ASEAN kerja sama di bidang politik?

Baca juga: Sejarah Berdirinya ASEAN

Supaya kawasan ASEAN stabil

Salah satu tujuan pembentukan organisasi ASEAN adalah untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas wilayah Asia Tenggara.

Tujuan ini juga sudah tercantum di dalam Deklarasi Bangkok yang disepakati bersama pada 1967 silam.

Berikut ini beberapa tujuan negara-negara ASEAN kerja sama di bidang politik:

1. Menciptakan situasi wilayah Asia Tenggara yang damai, aman, dan stabil untuk masyarakat di negara-negara ASEAN.
2. Menjalin hubungan persahabatan dengan negara-negara ASEAN.
3. Mempercepat pertumbuhan kerja sama politik demi mengatasi suatu permasalahan sehingga jangan sampai mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, negara-negara anggota ASEAN melakukan berbagai bentuk kerja sama di bidang politik sebagai berikut:

• ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM), pertemuan rutin antarnegara ASEAN untuk membahas tentang keamanan situasi politik di wilayah Asia Tenggara. 
• Perjanjian ekstradisi, yaitu bantuan untuk mengamankan pelaku kejahatan yang melarikan diri ke negara-negara ASEAN.
• Perjanjian bebas nuklir, yaitu perjanjian untuk mencegah dan tidak mempergunakan senjata nuklir yang berbahaya.

Keinginan setiap negara anggota ASEAN untuk menjalin hubungan kerja sama juga didorong oleh beberapa faktor, seperti adanya perbedaan ideologi, terjadinya konflik atau peperangan, dan perbedaan kepentingan setiap negara.