Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Srikandi di Dieng

Kompas.com - 15/01/2023, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Srikandi merupakan salah satu candi di kompleks percandian Dieng.

Bangunan bercorak Hindu aliran Syiwa ini berdiri di kawasan dataran tinggi Dieng yang berada pada ketinggian sekitar 2.000 mdpl.

Secara administratif, Candi Srikandi masuk dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Melihat lokasi bangunan yang berada di tempat tinggi, para ahli menduga bahwa fungsi candi-candi di Dieng adalah sebagai tempat pemujaan terhadap Trimurti (tiga dewa utama dalam agama Hindu), yaitu Dewa Brahma (pencipta), Dewa Wisnu (pemelihara), dan Dewa Siwa (penghancur).

Namun, asal-usul dan pendiri candi ini tidak diketahui pasti pasti.

Baca juga: Candi Bima, Bangunan Suci di Dieng yang Paling Langka

Arsitektur Candi Srikandi

Candi Srikandi terletak di sebelah utara Candi Arjuna. Seperti candi-candi di Dieng, nama Candi ini berasal dari nama tokoh dalam cerita Bharatayuddha.

Dalam perang Bharatayuddha, Srikandi maju sebagai panglima perang Pandawa yang menggantikan Resi Seta yang gugur.

Saat ini, kondisi candi tidak lagi utuh karena atapnya telah runtuh, sehingga bentuk aslinya pada zaman dulu tidak diketahui.

Bagian yang tersisa dari Candi Srikandi adalah bagian batur setinggi 50 cm dan badan yang berbentuk seperti kubus.

Di sisi timur candi ini terdapat tangga dengan bilik penampil.

Baca juga: 8 Candi di Kompleks Percandian Dieng

Di kompleks percandian Dieng, Candi Srikandi menjadi satu-satunya yang memiliki relief Trimurti.

Relief Dewa Wisnu terpahat di sisi utara candi, di sisi selatan tergambar relief Dewa Brahma, dan relief Dewa Syiwa terlihat di sisi timur bangunan candi.

Meski sebagian pahatannya sudah rusak termakan usia, tetapi relief Trimurti tersebut masih dapat dilihat secara jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com