Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Tikus, Petirtaan Majapahit yang Terpendam

Kompas.com - 12/01/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Di sepanjang fondasi candi terdapat hiasan kepala makara dan kuncup bunga padma.

Candi Tikus memiliki sekitar 46 pancuran, tetapi yang tersisa di tempat hanya 19, sementara yang lainnya disimpan di Museum Majapahit.

Di samping pancuran terdapat saluran air masuk terletak di sebelah selatan dan saluran pembuangan di sebelah utara dilantai dasar dekat dengan tangga masuk.

Baca juga: 8 Candi di Kompleks Percandian Dieng

Untuk apa Candi Tikus dibangun?

Candi Tikus diperkirakan dibangun antara abad ke-13 atau abad ke-14.

Pendapat tersebut mempertimbangkan bentuk miniatur menara pada candi yang merupakan ciri arsitektur pada masa itu.

Mengenai fungsi Candi Tikus, terdapat beberapa pendapat para ahli yang berlainan.

Melihat dari bentuk dan susunannya, Candi Tikus mengingatkan pada penggambaran konsep makrokosmos yang berpusat di Gunung Mahameru.

Di puncak gunung tersebut para dewa bersemayam dan air yang mengalir dari Mahameru dapat dianggap sebagai air suci.

Konsep tentang kesucian Mahameru dikenal baik dalam Hindu dan Buddha, jadi sangat mungkin Candi Tikus merupakan sebuah petirtaan yang disucikan oleh pemeluk Hindu dan Buddha.

Selain itu, ada pula pendapat yang mempercayai bahwa situs ini dulunya digunakan sebagai tempat mandi keluarga raja, hingga tempat penampungan serta penyaluran air untuk keperluan penduduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com