Prabu Siliwangi, Raja yang Terkenal dari Kerajaan Pajajaran

KOMPAS.com - Pajajaran adalah kerajaan bercorak Hindu yang berada di Pakuan (sekarang Bogor), Jawa Barat.

Raja pertama sekaligus raja yang terkenal dari Kerajaan Pajajaran adalah Prabu Siliwangi.

Prabu Siliwangi bertakhta sekitar sejak 1482 hingga 1521.

Masa pemerintahan Prabu Siliwangi dikenal oleh rakyat sebagai masa yang penuh dengan perdamaian dan kemakmuran.

Baca juga: Prabu Siliwangi, Raja Terhebat Kerajaan Pajajaran

Siapa itu Prabu Siliwangi?

Prabu Siliwangi atau yang bernama asli Jaya Dewata lahir di Kawali Galuh (sekarang Ciamis) pada 1401.

Ia adalah putra dari Prabu Dewa Niskala yang merupakan cucu dari Niskala Wastu Kancana.

Berdasarkan Prasasti Batutulis, Prabu Siliwangi dinobatkan sebagai dua kali, yakni sebagai raja Kerajaan Sunda dan raja Kerajaan Galuh.

Periode terakhir dari Kerajaan Sunda-Galuh inilah yang kemudian lebih dikenal sebagai masa Kerajaan Pajajaran.

Prabu Siliwangi menikah dengan Nyi Ambetikesih, putri dari Ki Gedeng Sindangkasih, pamannya.

Di sisi lain, dari istrinya, Subang Larang, Prabu Siliwangi dikaruniai tiga orang anak bernama Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuwana, Nyimas Rara Santang, dan Raden Kian Santang.

Raden Kian Santang kelak mendirikan Kesultanan Cirebon.

Baca juga: Kerajaan Pajajaran: Berdirinya, Raja-raja, Keruntuhan, dan Peninggalan

Masa pemerintahan

Prabu Siliwangi memerintah Kerajaan Pajajaran selama 39 tahun, antara 1482 hingga 1521.

Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Pajajaran berhasil mencapai masa emasnya.

Adapun hal pertama yang dilakukan oleh Prabu Siliwangi setelah naik takhta adalah membebaskan penduduknya dari beban empat macam pajak.

Selama memimpin, Prabu Siliwangi dianggap sebagai pemimpin yang sangat menjunjung tinggi kesetaraan, baik itu sosial, agama, budaya, ekonomi, dan politik.

Di bawah kekuasaan Prabu Siliwangi, Kerajaan Pajajaran disebut berhasil memiliki 100.000 prajurit dan 40 ekor pasukan gajah.

Selain itu, Prabu Siliwangi juga memusatkan perhatiannya kepada pembinaan agama, membuat parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat alat, serta menyusun formasi tempur di darat.

Berkat keberhasilan tersebut, Prabu Siliwangi dianggap berhasil membawa Kerajaan Pajajaran dalam masa kemakmuran bagi Pakuan.

Setelah Prabu Siliwangi meninggal, jasadnya dipusarakan di Rancamaya dan takhtanya digantikan oleh Surawisesa, puteranya.

Referensi:

• Aidah, Siti Nur dan Tim Penerbit KBM Indonesia. (2021). Prabu Siliwangi Raja di Persimpangan Mitos Lahir: 17 April 1451 M Moksa: 17 April 1521 M. Yogyakarta: Tim Penerbit KBM Indonesia.