KOMPAS.com - Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan bercorak Hindu yang diperkiakan berpusat di Pakuan (Bogor sekarang), Jawa Barat.
Kerajaan ini juga sering disebut dengan Negeri Sunda, Pasundan, atau Pakuan Pajajaran.
Menurut Prasasti Sanghyang Tapak, Kerajaan Pajajaran didirikan oleh Sri Jayabhupati pada 923 M.
Pemerintahan di Kerajaan Pajajaran adalah kelanjutan dari kerajaan-kerajaan yang lebih dulu ada di daerah Jawa Barat, seperti Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda, dan Kerajaan Galuh.
Pada 1428, Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi dinobatkan dua kali untuk menerima takhta Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda.
Periode terakhir dua kerajaan ini kemudian dikenal sebagai periode Kerajaan Pajajaran.
Kerajaan Pajajaran runtuh pada 1579 setelah diserang oleh Kesultanan Banten.
Jejak kerajaan ini dapat diketahui dari berbagai sumber sejarah, seperti naskah kuno (Babad Padjajaran, Carita Parahyangan, dan Carita Waruga Guru) dan prasasti (Prasasti Batu Tulis, Prasasti Sanghyang Tapak, dan Prasasti Kawali).
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Galuh
Selain Sri Jayabhupati sebagai pendiri, ada beberapa raja yang tercatat pernah memimpin Kerajaan Pajajaran, di antaranya.
Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi berkuasa selama 39 tahun, yaitu antara tahun 1482 hingga 1521.
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Pajajaran mengalami perkembangan pesat.
Tindakan pertama yang diambil setelah resmi menjadi raja adalah membebaskan penduduknya dari empat macam pajak.
Ketika memerintah, Prabu Siliwangi dikenal sebagai pemimpin yang memegang teguh asas kesetaraan dalam kehidupan sosial.
Prabu Siliwangi sempat tidak senang dengan hubungan Cirebon-Demak yang terlalu akrab, tetapi perselisihan mereka tidak berkembang ke arah ketegangan.
Menurut sumber Portugis, Pajajaran diperkirakan memiliki 100.000 prajurit dan 40 ekor pasukan gajah.