Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja-Raja Kerajaan Pajajaran

Kompas.com - 07/05/2021, 15:42 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan bercorak Hindu yang diperkiakan berpusat di Pakuan (Bogor sekarang), Jawa Barat.

Kerajaan ini juga sering disebut dengan Negeri Sunda, Pasundan, atau Pakuan Pajajaran.

Menurut Prasasti Sanghyang Tapak, Kerajaan Pajajaran didirikan oleh Sri Jayabhupati pada 923 M.

Pemerintahan di Kerajaan Pajajaran adalah kelanjutan dari kerajaan-kerajaan yang lebih dulu ada di daerah Jawa Barat, seperti Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda, dan Kerajaan Galuh.

Pada 1428, Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi dinobatkan dua kali untuk menerima takhta Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda.

Periode terakhir dua kerajaan ini kemudian dikenal sebagai periode Kerajaan Pajajaran.

Kerajaan Pajajaran runtuh pada 1579 setelah diserang oleh Kesultanan Banten.

Jejak kerajaan ini dapat diketahui dari berbagai sumber sejarah, seperti naskah kuno (Babad Padjajaran, Carita Parahyangan, dan Carita Waruga Guru) dan prasasti (Prasasti Batu Tulis, Prasasti Sanghyang Tapak, dan Prasasti Kawali).

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Galuh

Raja-raja Kerajaan Pajajaran

Selain Sri Jayabhupati sebagai pendiri, ada beberapa raja yang tercatat pernah memimpin Kerajaan Pajajaran, di antaranya.

  • Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521 M), bertahta di Pakuan
  • Surawisesa (1521 – 1535 M), bertahta di Pakuan
  • Ratu Dewata (1535 – 1543), bertahta di Pakuan
  • Ratu Sakti (1543 – 1551), bertahta di Pakuan
  • Ratu Nilakendra (1551-1567), meninggalkan Pakuan karena serangan Hasanudin dan Maulana Yusuf
  • Raga Mulya (1567 – 1579), memerintah dari Pandeglang

Raja Kerajaan Pajajaran yang terkenal

Sri Baduga Maharaja

Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi berkuasa selama 39 tahun, yaitu antara tahun 1482 hingga 1521.

Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Pajajaran mengalami perkembangan pesat.

Tindakan pertama yang diambil setelah resmi menjadi raja adalah membebaskan penduduknya dari empat macam pajak.

Ketika memerintah, Prabu Siliwangi dikenal sebagai pemimpin yang memegang teguh asas kesetaraan dalam kehidupan sosial.

Prabu Siliwangi sempat tidak senang dengan hubungan Cirebon-Demak yang terlalu akrab, tetapi perselisihan mereka tidak berkembang ke arah ketegangan.

Menurut sumber Portugis, Pajajaran diperkirakan memiliki 100.000 prajurit dan 40 ekor pasukan gajah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com