JAKARTA, KOMPAS.com - Permen karet memiliki kisah yang panjang bukan sekadar sesuatu yang lazim dikunyah saat ini.
Laman sumber bacaan Kompas.com edisi 1 Juli 2022 menunjukkan fakta bahwa mengunyah permen karet bisa meredam suasana hati yang gelisah.
Tak hanya itu, mengunyah permen karet membuat risiko gigi berlubang menjadi kecil.
Baca juga: Risiko yang Timbul akibat Menelan Permen Karet
Efek kesehatan lainnya dari mengunyah permen karet adalah mengurangi risiko infeksi telinga.
Permen karet
Saat ini permen karet terbuat dari bahan sintetis dengan penambahan aneka rasa.
Padahal, pada masa abad ke-19, permen karet berasal dari getah bahan herbal pohon sawo.
Sebelum memanfaatkan getah pohon sawo, pengunyah permen karet, khususnya di Kutub Utara, menggunakan bahan minyak ikan.
Kemudian, ada juga pemanfaatan getah bahan herbal pohon mastic atau damar wangi untuk permen karet.
Di dunia termutakhir, John Curtis terbilang tokoh pembuat permen karet sekaligus pelaksana perluasan bisnis permen karet.
Pada 1848, John Curtis mendidihkan getah cemara.
Hasil produksi permen karet dari bahan herbal getah cemara itu, tak disangka, laris manis.
Saat ini ada dua macam permen karet beredar di masyarakat.
Pertama, permen karet yang hanya bisa dikunyah atau chicle.
Kedua, permen karet yang bisa ditiup hingga menggelembung atau bubble gum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.