Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebab dan Akibat Perang Aceh

Kompas.com - 17/12/2022, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Akan tetapi, Aceh menolak tuntutan tersebut. Empat hari kemudian, Belanda menyatakan perang terhadap Aceh.

Pada 26 Maret 1873, pihak Belanda menyerang Aceh dengan menembakkan meriam dari kapal yang bernama Citadel van Antwerpen.

Belanda diketahui melancarkan serangan terhadap Aceh sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 5 April 1873 dan 9 Desember 1873.

Serangan pertama, yakni tanggal 5 April 1873, Belanda dipimpin oleh Jenderal JHR Kohler. Sementara itu, serangan kedua pada 9 Desember 1873 dipimpin oleh Jan van Swieten.

Baca juga: Sebab Khusus Terjadinya Perang Aceh

Akibat Perang Aceh

Masjid Raya Baiturrahman terbakar

Pihak Aceh sendiri yang terdiri atas para ulebalang, ulama, dan rakyat, terus diserang oleh Belanda.

 Adapun tujuan serangan yang dilakukan oleh Kohler adalah untuk merebut Masjid Raya Baiturahman.

Namun, di tengah upaya memperebutkan Masjid Raya Baiturrahman, Jendereal JHR Kohler wafat, sehingga pasukan Belanda ditarik mundur ke pantai.

Setelah gagal dalam serangan pertama, Belanda melipatgandakan kekuatannya dalam serangan kedua.

Dari serangan kedua ini Belanda berhasil membakar Masjid Raya Baiturrahman dan menduduki Keraton Sultan.

Baca juga: Masjid Raya Baiturrahman Aceh: Sejarah, Fungsi, dan Arsitekturnya

Teuku Umar tewas

Pada 1884, terjadi Perang Sabil, yaitu perang suci untuk membela agama dan tanah air melawan kezaliman di bumi.

Dengan dilakukannya Perang Sabil, perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda semakin meluas.

Misalnya di bagian barat, ada Teuku Umar dan istrinya, Cut Nyak Dien, yang dengan gagah berani melawan Belanda.

Belanda yang mulai kewalahan pun menerapkan strategi konsentrasi stelsel. Strategi ini dilakukan dengan memusatkan pasukan supaya dapat lebih terkumpul.

Namun ternyata cara ini masih belum efektif, sehingga Belanda melakukan strategi baru dengan mendatangkan Snouck Hurgronje untuk mencari kelemahan rakyat Aceh.

Setelah mengetahui kelemahan penduduk Aceh ada pada para ulamanya, Belanda langsung membentuk Korps Marchausse, yaitu pasukan yang terdiri dari orang-orang Indonesia yang dikendalikan oleh para opsir Belanda.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com