Contohnya adalah Mus'ab bin Umayr dan Abdullah bin Ummi Maktum, yang dikirim sebagai utusan Rasulullah ke kawasan Madinah sebelum periode hijrah.
Baca juga: Sejarah Pembukuan Al Quran
Selain dihafal, pada masa Nabi Muhammad, ayat Al Quran juga sudah mulai ditulis.
Hal itu karena sifat pelupa atau kematian para penghafal Al Quran yang tidak dapat dihindari, sehingga akan menjadi masalah terhadap pemeliharaan Al Quran.
Namun, pada masa Rasulullah penulisannya belum terkumpul menjadi satu, melainkan masih tersebar di berbagai objek seperti di kulit unta, lempengan batu, tulang, pelepah kurma, dan sebagainya.
Di tengah keterbatasan alat penulisan, Rasulullah hanya menginformasikan selama benda-benda tersebut suci, maka sah-sah saja.
Cara penulisan Al Quran pada masa Rasulullah dilakukan melalui dua tahapan, yaitu:
Baca juga: Sejarah Kodifikasi Al Quran pada Masa Abu Bakar
Para sahabat tidak akan menulis Al Quran ketika belum mendapat perintah dari Rasulullah.
Beberapa sahabat yang pernah mencatat wahyu Al Quran pada masa Rasulullah adalah Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Amrin, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Aban bin Said, Khalid bin Walid, Muawiyah bin Abi Sufyan, dan masih banyak lainnya.
Pada masa ini, bentuk kodifikasi Al Quran masih terpisah-pisah di beberapa tempat dan belum tersusun sesuai urutan ayat dan suratnya.
Penyempurnaan kodifikasi Al Quran baru ditindaklanjuti setelah wafatnya Nabi Muhammad, tepatnya pada masa Khalifah Abu Bakar dan Utsman bin Affan.
Referensi: