Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Pemimpin dalam Masyarakat Masa Bercocok Tanam

Kompas.com - 14/11/2022, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada masa bercocok tanam, manusia purba tidak lagi bergantung sepenuhnya pada alam, karena mereka telah mampu menghasilkan makanan sendiri dengan bercocok tanam.

Masa bercocok tanam merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan masyarakat dan peradaban.

Pasalnya, terdapat penemuan baru berupa penguasaan sumber-sumber alam seiring dengan berkembangnya kemampuan berpikir manusia praaksara.

Pada masa bercocok tanam, peran pemimpin menjadi menonjol dan sangat menentukan.

Lantas, bagaimana peran pemimpin dalam masyarakat masa bercocok tanam?

Baca juga: Masa Bercocok Tanam di Indonesia

Peran pemimpin pada masa bercocok tanam

Kehidupan manusia purba pada masa bercocok tanam tidak lagi nomaden, melainkan tinggal menetap.

Karena huniannya telah menetap, masyarakat purba hidup secara berkelompok dengan membentuk desa atau perkampungan kecil.

Dalam sebuah kampung biasanya terdiri dari beberapa keluarga dan terdapat seorang pemimpin.

Pada masa ini, masyarakat praaksara telah mengenal konsep kepemimpinan yang dikenal dengan istilah primus interpares.

Primus interpares adalah cara pemilihan seorang pemimpin berdasarkan kelebihan, baik fisik ataupun keahlian.

Baca juga: Prinsip Primus Interpares pada Masa Bercocok Tanam

Primus interpares juga memiliki pengertian sebagai penguasa mutlak, atau dalam masyarakat purba disebut tetua di antara para tetua.

Dengan kata lain, pemilihan primus interpares oleh anggota kelompok hanya karena atas kekuatannya jika dibandingkan dengan anggota lain.

Peran pemimpin dalam masyarakat purba masa bercocok tanam adalah untuk mengatur segala aturan hidup di lingkungannya.

Misalnya mengatur penebangan hutan, bercocok tanam, hingga memimpin berbagai ritual keagamaan.

Pasalnya, pada masa ini, masyarakat purba memerlukan pembagian tugas dan kebersamaan yang tinggi dalam hal menebang hutan, membakar semak, menanam benih, memetik hasil ladang, mendirikan rumah, berburu, dan menyelenggarakan upacara.

Aturan hidup sederhana yang dijalankan di bawah kepemimpinan seorang tetua atau kepala suku, harus dipatuhi anggotanya.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com